tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa program cek kesehatan gratis akan berlaku selama satu bulan sejak hari ulang tahun. Namun, warga yang berulang tahun Januari, Februari dan Maret bisa menikmati layanan hingga bulan April.
Pernyataan tersebut disampaikan Budi dalam menjelaskan pelaksanaan program cek kesehatan gratis dari Presiden Prabowo untuk masyarakat yang berulang tahun.
“Kalau yang untuk ulang tahun Januari sampai Maret, bisa sampai April. Yang untuk berikutnya dilakukannya, ditawarkannya setiap dia ulang tahun sampai 1 bulan sesudahnya,” kata Budi dalam acara 'Semangat Awal Tahun 2025' di Menara Global, Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Khusus untuk anak sekolah, Budi mengatakan, program cek kesehatan gratis tidak akan berlaku saat ulang tahun, tetapi saat para siswa masuk sekolah, termasuk dengan pengecekannya akan dilakukan di sekolah itu sendiri.
“Khusus untuk anak-anak sekolah, itu tidak dilakukan hari ulang tahun. Anak sekolah dilakukan pada saat mereka masuk sekolah, di sekolah,” ujarnya.
Menurut Budi, pembagian ini didasarkan pada ketersediaan logistik dan juga lokasi. Dia khawatir instansi kesehatan akan penuh dan operasionalnya akan terganggu apabila pemberian pelayanan kesehatan dilakukan secara serentak.
“Kenapa dibagi gitu? Balik lagi karena logistical issue. Kalau kita 280 juta dijeblosin ke klinik sama puskesmas, nggak bakal cukup. Tenaganya nggak bakal cukup, lokasinya nggak bakal cukup. Yaudah, yang anak sekolah kita bagi ke 300 ribu sekolah,” jelas dia.
Oleh karena itu, demi menghindari membludaknya pasien, Budi mengharapkan masyarakat mengunduh aplikasi Satu Sehat untuk melakukan pendaftaran terlebih dulu. Aplikasi ini, disebutnya, akan bekerja seperti PeduliLindungi.
“Kenapa daftar? Kalau nggak daftar nanti penuh. Kita nggak bisa atur antreannya. Sama seperti kita beli tiket kereta lah. Daripada antrean sama, daftar,” kata dia.
“Kalau nggak bisa daftar, nanti datang ke puskesmas bisa manual. Cuma kalau bisa daftar, akan sangat membantu. Dan laporannya juga nanti akan dikirim lewat WA. Sama seperti dulu vaksinasi dikirim laporannya lewat WA. Sehingga ada laporannya, nanti tindak lanjutnya bisa datang ke puskesmas sama klinik,” sambung Budi.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher