tirto.id - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemananan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah terus memonitor upaya penyelamatan satu WNI yang masih ditahan setelah pembebasan dua dari tiga WNI yang disandera Abu Sayyaf di Filipina.
"Terus diintai terus diburu, karena tidak mudah juga, karena harus menyelamatkan jiwa. Kalau sekadar gruduk-gruduk itu mungkin akan lebih praktis," kata Mahfud di kediaman Menkominfo Jhonny G. Plate di Jakarta, Rabu (25/12/2019).
Ujar Mahfud pemerintah akan berhati-hati dalam bertindak agar sandera dan penyandera selamat.
Oleh sebab itu, mereka tidak akan gegabah meski terus mengejar pelaku.
"Kita tidak bisa leluasa untuk itu [bertindak dalam pembebasan WNI dari Abu Sayyaf], tapi sekarang sedang dalam pengejaran dan pengintaian itu sudah pasti," katanya.
Mahfud sempat bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat berkunjung ke rumah Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Namun, ia membantah sempat ada perbincangan soal pembebasan sandera dalam pertemuan tersebut.
Sebelumnya tiga nelayan Warga Negara Indonesia menjadi korban penculikan kelompok Abu Sayyaf. Tiga WNI itu bernama Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27), dan Samiun Maneu (27). Ketiga WNI ini diculik saat melaut di daerah Sabah pada 24 September 2019 lalu.
Penyanderaan tiga nelayan itu diketahui publik lewat sebuah video di Facebook. Dalam video itu, para nelayan mengirim pesan agar Jokowi membebaskan mereka dengan membayar tebusan.
Informasi terakhir, dua dari tiga nelayan berhasil dibebaskan oleh pasukan Filipina pada Minggu (22/12/2019) pagi. Kedua nelayan yang berhasil diselamatkan berinisial SM dan ML. Sementara itu, satu rekan mereka masih diculik.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berencana bertemu dengan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana pekan ini. Prabowo berencana membahas masalah penyanderaan WNI yang dilakukan Abu Sayyaf sekaligus mengucapkan terima kasih atas pembebasan dua dari tiga WNI yang ditawan.
"Pak Prabowo akan bertemu dengan Menhan Philipina di Manila beberapa hari kedepan untuk membahas hal tersebut (nasib WNI uang masih diculik Abu Sayyaf), sekaligus berterimakasih karena telah membantu pembebasan 2 orang nelayan Indonesia," kata Staf Khusus Menhan bidang Komunikasi dan Antar-Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Selasa (24/12/2019) malam.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Irwan Syambudi