tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama memprediksi Indonesia kehilangan empat juta wisatawan asing akibat adanya pandemi Covid-19 di kuartal kedua tahun 2020. Badan Pusat Statistik (BPS), kata Wishnutama masih menghitung angka pastinya.
"Kalau dihitung-dihitung secara sederhana saja sih mungkin kita kehilangan potensi kedatangan wisatawan asing itu sekitar 4 juta lah sekarang," kata Wishnutama usai rapat bersama Presiden Joko Widodo secara daring, Kamis (28/5/2020).
Akan tetapi, Wishnutama menegaskan pemerintah akan lebih fokus pada wisatawan dalam negeri. Pemerintah kini tengah mempersiapkan penerapan protokol kesehatan di sektor pariwisata.
Menurut Wishnutama pelaksanaan new normal atau kelaziman baru akan mengacu kepada kesiapan daerah dalam menerapkan protokol pariwisata. Selain itu, pemerintah pusat juga perlu menyiapkan kembali kondisi restoran, tempat wisata hingga hotel, termasuk wisata alam, sebelum kembali berjalan di masa kelaziman baru.
"Ini semua sudah kami persiapkan dan kami dalam tahap sinkronisasi dan harmonisasi dengan kementerian/lembaga lain maupun dengan gugus tugas. Sekali lagi ini harus kami koordinasikan dengan gugus tugas karena itu sangat penting," kata Wishnutama.
Selain itu, Wishnutama mengaku pemerintah juga menyiapkan skema promosi di masa new normal. Mereka akan mengedepankan kerja sama dengan platform digital agar iklan bisa langsung menyasar kepada wisatawan yang tepat. Termasuk pula menyiapkan paket liburan untuk menggenjot minat wisatawan di suatu daerah dengan menggandeng pihak-pihak terkait, misalnya dengan perusahaan penerbangan.
"Terkait dengan tadi pada saat nanti bisa dibuka kembali saya tim Kemenparekraf sudah berkoordinasi dengan Garuda Indonesia, kami berkomunikasi dengan erat dengan Garuda untuk mempersiapkan berbagai macam paket-paket termasuk dengan hotel-hotel juga wisata nantinya. Tentunya dengan harga yang sangat menarik tentunya. Kayaknya kalau enggak salah Dirut Garuda juga sempet mention soal ini," kata Wishnutama.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto