tirto.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini bersiap menyambut tatanan kehidupan baru atau new normal berdampingan dengan COVID-19. Pemda menyiapkan protokol kesehatan terutama untuk destinasi wisata.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji dalam keterangan resmi yang disampaikan kepada wartawan, Selasa (26/5/2020) menanggapi soal dijadikannya Yogyakarta sebagai salah satu percontohan new normal. Ia menyebut belum ada keterangan resmi soal itu.
"Sampai dengan hari ini sebetulnya belum ada pemberitahuan atau informasi resmi dari kementerian atau dari presiden berkaitan dengan itu," kata Baskara.
Dia mengakui dalam sejumlah kesempatan, misalnya dalam rapat video conference dengan Kementerian Koordinator Perekonomian beberapa waktu lalu, sempat dibahas soal pemberlakuan new normal di Yogyakarta.
"Memang beberapa video conference dengan Kementerian Koordinator Perekonomian kita sempat menjadi salah satu contoh daerah yang sudah siap untuk melaksanakan new normal," kata dia.
Menurut Baskara, new normal berdampingan dengan COVID-19 memang mau tidak mau harus dilaksanakan. Tidak mungkin kata dia harus menunggu berakhirnya pandemi Corona yang belum jelas waktunya, sehingga harus bersiap.
"DIY sendiri saya sudah mengumpulkan OPD dan gugus tugas untuk menyusun SOP seandainya kita mau menerapkan kehidupan normal berdampingan dengan Covid-19," ujarnya.
Penyusunan standar operasional prosedur (SOP) atau protokol kesehatan tersebut tak terkecuali untuk pariwisata di Yogyakarta yang selama ini jadi salah satu jantung perekonomian di Yogyakarta.
Kemudian adanya instruksi dari Kementerian BUMN yang meminta Taman Wisata Candi (TWC) membuka objek wisata seperti Candi Prambanan dan Borobudur pada 8 Juni 2020 kata dia harus diikuti kesiapan protokol kesehatan.
Sementara itu untuk ojek wisata yang menjadi kewenangan Pemda DIY, kata Baskara selama ini tidak pernah ditutup.
"Sebetulnya sampai hari ini Gubernur DIY belum pernah menyatakan menutup tempat wisata atau destinasi, hotel atau mal. Kalau selama ini hotel tutup dan destinasi tutup memang karena tidak ada pengunjungnya," kata dia.
Oleh karena itu menurutnya tidak perlu ada pernyataan untuk membuka destinasi wisata. Tapi yang paling penting kata dia bagaimana menyiapkan SOP yang tepat.
Sebelumnya Menteri Koordinator Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, usai rapat kabinet dengan Presiden Joko Widodo, Senin (18/5/2020) menyatakan soal persiapan new normal.
Muhajir saat itu menyebut Provinsi Bali, Yogyakarta dan Kepulauan Riau menjadi proyek percontohan pertama penerapan protokol new normal dalam rangka pemulihan ekonomi di sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi virus Corona.
"Jadi nanti akan ada protokol bagaimana di restoran, bagaimana ibadah, nanti menteri agama akan mengatur itu. Lalu protokol bagaimana datang di acara yang pengunjung relatif banyak, dan sebagainya, nanti akan diatur secara detil dan itu harus dipatuhi," kata Muhadjir.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Gilang Ramadhan