tirto.id - Dalam jumpa pers, Rabu (22/5) pukul 13.45, Menko Polhukam Wiranto menyatakan negara tidak boleh kalah dengan "aksi-aksi jahat" yang berkait dengan aksi 22 Mei.
Dia bilang telah mengetahui dalang aksi tersebut.
"Aparat keamanan dengan segala kekuatan akan bertindak tegas secara hukum," sebut Wiranto.
Tujuan aksi ini, menurut Wiranto, ialah menciptakan kekacauan dan menimbulkan korban. Kemudian, diciptakan narasi bahwa korban jatuh akibat tindakan aparat. Menurut Wiranto, ini hasil pemutarbalikkan fakta.
Wiranto mengatakan perusuh itu ialah preman-preman yang dibayar. Perusuh ini bertato.
Situasi di sekitar kantor Bawaslu RI sempat tegang pada Selasa malam (21/5/2019) sekitar pukul 20.00. Begitu massa selesai salat tarawih, kepolisian mulai bersiap membubarkan massa. Bentrok kembali terjadi sekitar pukul 22.30 saat polisi berupaya membubarkan massa dengan gas air mata dan water cannon.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Gilang Ramadhan & Rio Apinino