Menuju konten utama

Wiranto: Revisi Film G30S PKI Tak Bermaksud Ubah Sejarah

Wiranto meluruskan bahwa tidak ada maksud dari Presiden Jokowi untuk mengubah isi dari film yang disutradarai almarhum Arifin C Noer itu.

Wiranto: Revisi Film G30S PKI Tak Bermaksud Ubah Sejarah
Menkopolhukam Wiranto (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai menerima Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Jakarta, Selasa (1/11). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menganggap tidak perlu ada kekhawatiran dari masyarakat soal ide Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengemas ulang film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI. Wiranto mengklaim, film G30S/PKI sudah menjadi bagian dari sejarah dan isinya merupakan fakta yang tidak bisa diputar kembali.

Hal tersebut ditegaskan Wiranto di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (24/9/2017). Wiranto bermaksud meluruskan bahwa tidak ada maksud dari Presiden Jokowi untuk mengubah isi dari film yang disutradarai almarhum Arifin C Noer itu.

Wiranto menuturkan, keterangan tersebut dirasa perlu karena menjelang tahun politik, yaitu pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019. Wiranto mengatakan, pada tahun-tahun politik ini situasi semakin memanas.

Mantan Panglima ABRI ini mengakui bahwa peristiwa G30S/PKI merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia. Namun, pemutaran film tersebut bagi beberapa pihak tentu bukanlah hal yang tabu. Pemutaran film sendiri dasarnya adalah undangan sukarela. Siapa yang mau menonton tidak masalah, tidak menonton pun juga tidak dipermasalahkan.

“Sejarah telah berlalu, sejarah adalah fakta. Kembali lagi, kita tidak mungkin memutar jarum jam mengubah itu lagi,” kata Wiranto.

Wiranto menyatakan, peristiwa Gerakan 30 September 1965 merupakan peristiwa yang bersejarah. Namun, peristiwa ini bukan berarti istimewa. Menurut dia, masih banyak peristiwa bersejarah lain seperti Peristiwa Malari, Pemberontakan DI/TII, ataupun PRRI/Permesta yang mengiringi perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Ia kembali menegaskan bahwa tidak mungkin Indonesia bisa mengubah sejarah yang sudah berlalu. Wiranto berkata, film Penumpasan Penghianatan G30S PKI justru seharusnya bisa dijadikan referensi untuk membawa nilai positif, serta meninggalkan hal yang negatif dari peristiwa di masa lalu untuk menatap masa depan.

“Oleh sebab itu saudara-saudara sekalian, menonton film sejarah memang perlu bagi generasi penerus, generasi berikutnya untuk bisa memahami sejarah bangsa Indonesia secara utuh. Kita sebetulnya tidak perlu malu, tidak perlu marah, kecewa atau benci melihat sejarah masa lalu. Ajakan dan anjuran menonton tidak perlu dipolemikkan lah, apalagi sampai membuat bangsa ini berdebat dan berselisih,” kata Wiranto.

Wiranto menjamin bahwa omongan Presiden Jokowi untuk mengemas film G30S/PKI bagi generasi milenial sama sekali tidak dimaksudkan untuk mengubah sejarah. Wiranto menjelaskan bahwa Presiden Jokowi hanya bermaksud agar generasi muda bisa memahami sejarah dengan lebih mudah dan lebih gamblang.

Baca juga artikel terkait FILM G30SPKI atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Abdul Aziz