Menuju konten utama

Warga Desa Jombok Tuntut Pemda Atasi Banjir dengan Serius

Chairul mengaku bangunan penyaring sampah justru menyumbat tumpukan sampah yang mengalir dari Sungai Avur Watudakon ke Dam Sipon.

Warga Desa Jombok Tuntut Pemda Atasi Banjir dengan Serius
Banjir di Desa Jombok, Jombang, Jawa Timur. (FOTO/M. Akbar Darojat Restu Putra)

tirto.id - Banjir selama sepekan membuat warga Desa Jombok Jombang geram. Mereka menggelar protes di dam sipon Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Mojokerto.

Aksi protes digelar dengan memasang spanduk di bangunan penyaring sampah (trash rack) dam sipon.Mereka menilai keberadaan penyaring sampah justru ikut memicu luapan sungai.

Mereka juga menuntut pemerintah untuk serius terkait bencana musiman ini. Muhammad Chairul Antasalam, (28), salah satu warga Desa Jombok, mengakui Pemkot Jombang selama ini tak benar-benar serius menanggulangi masalah banjir.

“Seharusnya Pemda Jombang tanggap lebih cepat untuk mengurusi masalah banjir ini. Artinya, tumpukan sampah yang disumbat oleh bangunan penyaring sampah itu harus selalu dicek,” tutur pria yang akrab disapa Aan kepada Tirto, Minggu (15/12/2024).

Dia mengaku bangunan penyaring sampah justru menyumbat tumpukan sampah yang mengalir dari Sungai Avur Watudakon ke Dam Sipon.

“Selama ini tidak ada warga Desa Jombok yang membuang sampah di sungai tersebut. Sampah tersebut berasal dari warga desa lain,”

Tidak hanya melakukan protes kepada Pemda, para warga juga membersihkan tumpukan sampah yang berjibun di bangunan penyaring sampah itu. Ini dilakukan sebagai inisiatif dari warga sendiri karena pihak Pemda Jombang tak percaya bila ada sampah di sana.

“Pada saat itu, kami merasa capek sekaligus kecewa karena harus membersihkan sampah sendiri dari pagi hingga siang,” katanya.

Aksi itu baru berhenti ketika gabungan dua kombi dari Polsek Suko dan satu kombi dari Polsek Kesamben datang. Mereka meminta warga untuk menghentikan aksi dan mau melakukan mediasi.

“Di situ saya mengatakan kami mau menghentikan aksi kalo pihak Pemda Jombang mau membuka bangunan penyaring sampah itu. Dan betul ketika bangunan itu dibuka banjir perlahan-lahan mulai surut,” jelasnya.

Sementara itu, Wiko Birawa Kepala Pelaksana BPBD (Badan PenanggulanganBencana Daerah) Jombang mengatakan bahwa selama ini selalu memfasilitasi pelayanan masyarakat dan hidup dekat dengan warga yang mengungsi.

“Sebagai wakil Pemda Jombang, kami memfasilitasi dan menjamin kebutuhan masyarakat Desa Jombok yang terdampak banjir dapat terpenuhi. Ini bisa dilihat dari kedatangan kami di sini sejak hari Sabtu yang lalu (7/12/2024),” kata Wiko, Minggu (15/12/2024).

Baca juga artikel terkait BANJIR atau tulisan lainnya dari Muhammad Akbar Darojat Restu

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Muhammad Akbar Darojat Restu
Penulis: Muhammad Akbar Darojat Restu
Editor: Intan Umbari Prihatin