tirto.id -
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) mengatakan pemerintah akan segera merealisasikan bantuan 1000 kapal bagi para nelayan ke seluruh Indonesia. Menurut Wapres JK bantuan kapal tersebut akan diberikan ke nelayan pada akhir 2016.
"Akhir tahun ini, bisalah," kata Wapres JK, Kamis malam (17/3/2016).
Wapres menyampaikan hal tersebut setelah mendengar langsung dari penuturan pengelola pabrik di Ambon dan Banda Neira, Maluku. Mereka melaporkan bahwa pasokan ikan kurang ke pabrik karena jumlah nelayan tetap, sementara pabrik pengolahan ikan bertambah.
Untuk diketahui, saat ini terdapat lima pabrik pengolahan ikan di Pelabuhan Ambon. Jumlah pabrik tersebut lebih banyak daripada empat tahun lalu yang hanya satu buah, yakni PT Harta Samudra.
Sementara di Banda Neira hanya ada dua pabrik pengolahan ikan, itu pun berhenti beroperasi karena pasokan ikan berkurang dan kekurangan pasokan listrik.
"Dulu ikan yang diproses di sini bisa langsung diekspor ke Amerika, sekarang harus ke Vietnam dulu, ini kenapa?" tanya Wapres.
Menanggapi pertanyaan Wapres, Ketua Operasional PT Harta Samudra, Ambon, Made Malih Hartadana, menjelaskan Amerika Serikat memang lebih memilih untuk membeli dari Vietnam karena jumlah ikan dari negara itu lebih banyak.
"Seperti pengepul, ikan dari sini dijual ke Vietnam ditambah ikan produksi Vietnam sendiri baru dijual ke Amerika," jelas Made Malih.
Made menjelaskan, PT Harta Samudra mampu mengirim ikan ke Vietnam sejumlah 22,5 ton tiap bulan. "Ikan yellow fin (tuna ekor kuning) biasanya dihargai tiga dolar per kg," tambah Made.
Untuk diketahui Wapres JK melakukan kunjungan kerja ke Maluku pada 16-18 Maret 2016 dalam rangka meninjau infrastruktur maritim dan industri perikanan. Dalam kunjungan tersebut Wapres didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin, Tim Ahli Wapres Bidang Ekonomi Sofjan Wanandi, dan Ketua Bidang Perikanan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)Thomas Darmawan, serta asosiasi pengusaha perikanan lainnya. (ANT)