Menuju konten utama

Wamen Stella Samakan Beasiswa ke Luar Negeri dengan Utang

Stella Christie mengingatkan bahwa beasiswa adalah salah satu investasi yang suatu saat harus dibayar dan akan ditagih negara.

Wamen Stella Samakan Beasiswa ke Luar Negeri dengan Utang
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Stella Christie (kanan) menyapa guru dan siswa saat meninjau Sekolah Unggul Garuda Transformasi MAN Insan Cendekia OKI Sumatera Selatan, Selasa (20/5/2025). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.

tirto.id - Sebanyak 337 siswa SMA dan Madrasah Aliyah dari seluruh Indonesia telah menerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dan Beasiswa Garuda.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 325 akan melanjutkan studi di luar negeri dan 12 lainnya di perguruan tinggi dalam negeri dengan mayoritas memilih program studi di bidang Sains, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM).

Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Ahmad Najib Burhani, mengatakan bahwa penerima beasiswa mayoritas memilih universitas top dunia, seperti di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan beberapa negara Asia Tenggara.

Adapun, keberangkatan pertama direncanakan pada Juli 2025 dengan 50 peserta ke Australia.

“Harapannya mereka nanti bukan sekedar mendapatkan ijazah, tetapi juga pengalaman, juga katakanlah transfer ilmu pengetahuan teknologi yang didapatkan dari negara-negara tersebut,” ujar Ahmad Najib dalam acara pembekalan penerima BIM dan Beasiswa Garuda di Gedung Kemendiktisaintek, Senayan, Senin (16/6/2025).

Ahmad Najib juga berharap nantinya para penerima beasiswa dapat pulang ke Indonesia dan ikut membangun Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Diktisaintek, Stella Christie, juga mengingatkan bahwa beasiswa adalah salah satu investasi yang suatu saat harus dibayar dan akan ditagih negara. Sehingga, apa yang diberikan haruslah dimaksimalkan dengan sungguh agar menjadi bermanfaat untuk negara.

“Kami mengingatkan kepada adik-adik kita bahwa ini adalah investasi negara. Ini adalah utang yang suatu saat harus dibayar dan akan ditagih dan ini adalah sesuatu yang sumbangsih dari seluruh rakyat Indonesia. Kita memungkinkan bisa memberikan beasiswa adalah uang negara, uang yang berasal dari pajak dari seluruh rakyat,” ujar Stella.

Stella menambahkan bahwa penerima beasiswa juga tak memiliki perjanjian mengikat waktu, tetapi mengikat komitmen. Dia juga berencana untuk membuat program agar setiap penerima dapat memberikan manfaat kepada negara dalam jenis apapun.

“Apakah itu membimbing adik-adik kelas yang belum dapat, ataukah itu memberikan misalnya kuliah dari apa yang mereka sudah dapatkan disana mengenai pelajarannya, itu kita akan tuntut setiap tahunnya dan kita tuntut waktu mereka selesai apa yang harus mereka lakukan,” terang Stella.

Baca juga artikel terkait BEASISWA atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto