tirto.id - Penyebaran virus Zika di Brasil masih menjadi ancaman yang serius. Hampir 1.300 bayi lahir dengan mikrosefalus sejak 2015. Ratusan dokter internasional juga pernah meminta penundaan waktu atau lokasi Olimpiade kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar resiko penyebaran secara global bisa diminimalisir. Namun, pihak otoritas Brasil tak ambil pusing. Olimpiade 2016 jalan terus.
“Itu tidak mungkin. Tidak ada peluang. Brasil mengikuti semua rekomendasi dari WHO dalam perlawanan terhadap virus Zika. Otoritas Brasil berhasil dalam upaya perlawanan ini, kami mengalami penurusan besar untuk kasus ini,” klaim Leonardo Picciani selaku Menteri Olahraga Brasil, Selasa (7/6/2016) saat mengunjungi London, Inggris.
Kepala WHO, Margaret Chan, meminta sebuah panel pakar untuk mempertimbangkan kemungkinan pengunduran jadwal pesta olahraga terakbar di dunia itu. Para pakar mengatakan virus yang dibawa oleh nyamuk tersebut menjadi penyebab kenaikan kasus mikrosefalus atau cacat bawaan serius yang membuat bayi lahir dengan kepala dan otak lebih kecil dari ukuran normal.
Virus zika, yang disebarkan terutama oleh dua spesies nyamuk Aedes dan ditularkan lewat kontak seksual, juga telah dikaitkan dengan sindrom Guillain-Barre, gangguan neurologis langka yang berpotensi fatal. Dalam surat tertanggal 1 Juni, Chan mengatakan WHO telah mengirim ilmuwan senior ke Brasil empat kali untuk mengumpulkan data dari tangan pertama tentang situasi saat ini dan menilai tingkat risiko untuk mayoritas atlet dan penonton yang diharapkan hadir pada pertandingan Olimpiade Musim Panas.
"Saya telah memutuskan untuk meminta anggota Komite Darurat Zika untuk mengkaji risiko dari menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas sesuai jadwal," tulis Chan.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya