Menuju konten utama

Usai Bertemu UAS, MUI akan Silaturahmi ke Kelompok Agama Lain

MUI ingin membantu mendinginkan suasana terkait ceramah kontroversial soal salib yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.

Usai Bertemu UAS, MUI akan Silaturahmi ke Kelompok Agama Lain
Klarifikasi Ustadz Abdul Somad di Kantor MUI Pusat Terkait video ceramahnya yang beredar di media sosial. tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan alasan lembaganya mengundang Ustad Abdul Somad (UAS) karena berdasarkan keputusan hari Selasa (20/8/2019) kemarin. MUI ingin membantu mendinginkan suasana dan mencari titik temu terkait ceramah kontroversial UAS yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.

"Tadi diskusi dan sudah disimpulkan kira-kira seperti apa yang terjadi," ujarnya usai bertemu dengan UAS di Kantor MUI Pusat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).

Dirinya pun berharap, usai melakukan pertemuan dengan UAS, MUI bisa menindaklanjuti ceramah kontroversial tersebut ke beberapa kelompok agama.

"Mudah-mudahan setelah ini MUI bisa menindaklanjuti dengan bersilaturahmi dan berinteraksi dengan teman-teman dari agama lain. Mudah-mudahan bisa terselesaikan dengan baik," tuturnya.

Dirinya pun menyampaikan, meskipun UAS sebagai salah satu pengurus fatwa MUI Provinsi Riau. MUI Pusat tidak dalam kapasitas membela UAS.

"Tapi lebih kepada mencari solusi terbaik untuk bangsa kita ke depan," pungkasnya.

Kasus ini bermula saat beredarnya video di media sosial ihwal pernyataan Somad ihwal salib dan jin kafir. Salah satu akun Instagram yang menayangkan ceramah itu ialah kataislam_obatqolbu:

Namun, Ustaz Abdul Somad (UAS) sudah memberikan klarifikasinya soal video kontroversi yang beberapa waktu ini beredar di media sosial. Klarifikasi tersebut ia berikan usai berdiskusi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

UAS mengatakan, sebagai warga negara yang baik, dirinya ingin menjelaskan kepada publik terkait video kontroversialnya yang beredar adalah menjawab pertanyaan salah satu jemaah, dan bukan menjadi tema kajian.

"Karena saya punya kajian di Masjid Agung An-Nur di Pekan Baru Riau, memberikan materi setelah itu tanya jawab. Setelah itu ada masyarakat yang bertanya dan saya menjawab pertanyaan," ujarnya saat di Kantor MUI Pusat, Rabu (21/8/2019).

Baca juga artikel terkait KASUS PENISTAAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto