tirto.id - Urutan surat shalat tarawih 23 rakaat yang dikerjakan sendiri di rumah dapat dimulai dari surah At-Takatsur hingga An-Nas. Ada kebiasaan untuk membaca Surah Al-Ikhlas (qulhu) pada rakaat yang genap. Jika seluruh rakaat dihitung, termasuk witir, dalam shalat tarawih kita akan membaca qulhu sebanyak 12 kali.
Pengerjaan shalat tarawih 20 rakaat biasanya diikuti dengan shalat witir 3 rakaat. Formasinya dilakukan 2 rakaat demi 2 rakaat, kecuali witir terakhir yang dilakukan 1 rakaat. Jika dibuat rumus, maka tarawih 20 rakaat dan 3 wiitir akan dikerjakan dengan metode 2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-1.
Jumlah rakaat shalat tarawih yang 20 ini, merujuk pada teknis pelaksanaan qiyam Ramadhan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Diriwayatkan dari Yazid bin Ruman,"Manusia senantiasa melaksanakan shalat pada masa Umar pada bulan Ramadhan sebanyak 23 rakaat (20 rakaat tarawih, disambung 3 rakaat witir)," (H.R Malik).
Dalam versi lain, dari Sa’ib bin Yazid, ia berkata,"Para sahabat melaksanakan shalat (tarawih) pada masa Umar ra di bulan Ramadhan sebanyak 20 rakaat," (HR. Al-Baihaqi).
Di Indonesia, masyarakat kerap sekali menggunakan surah-surah pendek dalam melangsungkan sholat tarawih 23 rakaat. Surah dalam Al-Quran yang biasa digunakan ketika sholat tarawih pada tiap rakaat pertama ialah At-Takatsur, Al-Ashr, Al-Humazah, Al-Fil, Quraisy, Al-Ma’un, Al-Kautsar, Al-Kafirun, An-Nashr, dan terakhir Al-Lahab.
Sedangkan rakaat kedua selalu membaca surah Al-Ikhlas. Dengan demikian, Al-Ikhlas atau biasa disebut qulhu dibaca sebanyak 10 kali selama shalat tarawih.
Memasuki sholat witir, rakaat pertama biasa membaca Surah Al-A’la. Sedangkan rakaat kedua kembali Surah Al-Ikhlas lagi. Pada witir ketiga alias pemungkas, imam biasanya membaca 3 surah sekaligus, yakni surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Oleh karena itu, surah Al-Ikhlas (Qulhu) akan dibaca secara total sebanyak 12 kali dalam seluruh rangkaian sholat tarawih 23 rakaat.
Kendati tidak ada dalil tentang surah yang wajib dibaca selama sholat tarawih, yang utama sebenarnya adalah membaca 1 juz untuk tiap malam. Jika puasa ramadhan genap berjumlah 30 hari, maka pada malam terakhir bakal menyelesaikan 30 juz Al-Qur'an.
Pendapat di atas disampaikan oleh Syekh Ibrahim Al-Bajuri dalam kitab Hasyiyatul Baijuri. Sebagaimana dikutip dari "Susunan Bacaan Surat Al-Qur'an pada Shalat Tarawih" oleh Alhafiz Kurniawan (NU Online).
"Pelaksanaan shalat tarawih sebulan penuh (Ramadhan), dengan membaca satu juz pada setiap malamnya lebih utama daripada mengulang Surat Ar-Rahman ‘hal atā ‘alal insān’ atau Surat Al-Ikhlas setelah masing-masing surat mulai dari At-Takatsur hingga ‘al-masad’ seperti tradisi penduduk Mesir."
Urutan Surah Sholat Tarawih 23 Rakaat
Berikut adalah urutan surah yang dibaca dalam sholat tarawih 23 rakaat. Sholat tarawih dilaksanakan sebanyak 20 rakaat dan ditutup witir 3 rakaat dengan masing-masing 1 kali salam untuk tiap 2 rakaat.
Sholat Tarawih 1
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah At-Takatsur
Rakaat kedua: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas
Sholat Tarawih 2
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ashr
Rakaat kedua: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas
Sholat Tarawih 3
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Humazah
Rakaat kedua: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas
Sholat Tarawih 4
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Fil
Rakaat kedua: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas
Sholat Tarawih 5
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah Quraisy
Rakaat kedua: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas
Sholat Tarawih 6
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ma’un
Rakaat kedua: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas
Sholat Tarawih 7
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Kautsar
Rakaat kedua: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas
Sholat Tarawih 8
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Kafirun
Rakaat kedua: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas
Sholat Tarawih 9
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah An-Nashr
Rakaat kedua: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas
Sholat Tarawih 10
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Lahab
Rakaat kedua: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas
Salat Witir 1
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-A’la
Rakaat kedua: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas
Salat Witir 2
Rakaat pertama: Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
====================
Bacaan Surah Pendek Shalat Tarawih 23 Rakaat
Berikut ini adalah bacaan surah pendek untuk sholat tarawih dan witir dari Surah At-Takatsur hingga An-Nas dalam bentuk bahasa Arab, latin, dan terjemahannya:
Surah At-Takatsur
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ - ١
alhaakumut takaatsur
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ - ٢
hattaa zurtumul maqoobir sampai kamu masuk ke dalam kubur.
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ - ٣
Kallaa saufa ta’lamuun Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ - ٤
tsumma kallaa saufa ta’lamuun
kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ - ٥
kallaa law ta’lamuuna ‘ilmal yaqiin Sekali-kali tidak!
Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ - ٦
latarowunnal jahiim
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ - ٧
tsumma latarowunnahaa ‘ainal yaqiin
kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ࣖ - ٨
tsumma latus-alunna yauma-idzin ‘anin na’iim
kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
====================================
Surah Al-'Ashr
وَالْعَصْرِۙ - ١
wal ‘ashr
Demi masa,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ - ٢
innal insaana lafii khusr
sungguh, manusia berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ - ٣
illal ladziina aamanuu wa’amilus shoolihaati watawaashoubil haqqi watawaashoubis shobr
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
====================================
Surah Al-Humazah
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ - ١
wailul likulli humazatil lumazah
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,
ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ - ٢
alladzii jama’a maalaw wa’addadah
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ - ٣
yahsabu anna maalahu ahladah
dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.
كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ - ٤
kallaa layumbadzanna fil huthomah
Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ - ٥
wamaa adrooka mal huthomah
Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?
نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ - ٦
naarullohil muuqodah
(Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,
الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ - ٧
allatii taththoli’u ‘alal af-idah
yang (membakar) sampai ke hati. اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ -
٨ innahaa ‘alaihim mu’shodah
Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,
فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ ࣖ - ٩
fii ‘amadim mumaddadah
(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
====================================
Surah Al-Fiil
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ - ١
alam taro kaifa fa’ala robbuka bi-ashhaabil fiil
Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ - ٢
alam yaj’al kaidahum fii tadhliil
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ - ٣
wa arsala ‘alaihim thoiron abaabiil
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ - ٤
tarmiihim bihijaarotim min sijjiil
yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ - ٥
faja’alahum ka’ashfim ma’kuul
sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
====================================
Surah Al-Quraisy
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ - ١
li iilaafi quraiisy
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ - ٢
iilaafihim rihlatasy syitaa-i wash shoiif
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ - ٣
falya’buduu robba haadzal baiit
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah),
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ - ٤
alladzii ath’amahum minjuu’iw wa-aamanahum min khouf
yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.
====================================
Surah Al-Ma'un
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ - ١
aro-aital ladzii yukaddzibu biddiin
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢
fadzaalikal ladzii yadu'ul yatiim
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣
walaa yahuddhu ‘alaa tho’aamil miskiin
dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤
fawailul lil musholliin
Maka celakalah orang yang salat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥
alladziina hum ‘an sholaatihim saahuun
(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦
alladziina hum yuroo-uun yang berbuat riya,
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ - ٧
wayamna’uunal ma’uun
dan enggan (memberikan) bantuan.
====================================
Surah Al-Kautsar
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ - ١
innaa a’thoinaakal kautsar
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ - ٢
fasolli lirobbika wanhar
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ - ٣
inna syaani-aka huwal abtar
Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
====================================
Surah Al-Kafirun
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ - ١
qul yaa ayyuhal kaafiruun
Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ - ٢
laa a’budu maa ta’buduun
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ - ٣
walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud
dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ - ٤
walaa ana ‘aabidum maa ‘abad tum
dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ - ٥
walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ - ٦
lakum diinukum waliyadiin
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
====================================
Surah An-Nashr
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ - ١
Iżā jā'a naṣrullāhi wal-fatḥ(u).
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ - ٢
Wa ra'aitan-nāsa yadkhulūna fī dīnillāhi afwājā(n).
dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ - ٣
Fasabbiḥ biḥamdi rabbika wastagfirh(u), innahū kāna tawwābā(n).
maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.
====================================
Surah Al-Lahab
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ - ١
Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb(a).
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ - ٢
Mā agnā ‘anhu māluhū wa mā kasab(a).
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ - ٣
Sayaṣlā nāran żāta lahab(in).
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ - ٤
Wamra'atuh(ū), ḥammālatal-ḥaṭab(i).
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ - ٥
Fī jīdihā ḥablum mim masad(in).
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
====================================
Bacaan Surah Shalat Witir
Surah Al-A'la
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ
Sabbiḥisma rabbikal-a‘lā.
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi,
الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ
Allażī khalaqa fasawwā.
yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya),
وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ
Wal-lażī qaddara fahadā.
yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ
Wal-lażī akhrajal-mar‘ā.
dan yang menumbuhkan (rerumputan) padang gembala,
فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ
Fa ja‘alahū guṡā'an aḥwā.
lalu menjadikannya kering kehitam-hitaman.
سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ ۖ
Sanuqri'uka falā tansā.
Kami akan membacakan (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,
اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ
Illā mā syā'allāh(u), innahū ya‘lamul-jahra wa mā yakhfā.
kecuali jika Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ
Wa nuyassiruka lil-yusrā.
Kami akan melapangkan bagimu jalan kemudahan (dalam segala urusan).
فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ
Fa żakkir in nafa‘atiż-żikrā.
Maka, sampaikanlah peringatan jika peringatan itu bermanfaat.
سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ
Sayażżakkaru may yakhsyā.
Orang yang takut (kepada Allah) akan mengambil pelajaran,
وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ
Wa yatajannabuhal-asyqā.
sedangkan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,
الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ
Allażī yaṣlan-nāral-kubrā.
(yaitu) orang yang akan memasuki api (neraka) yang besar.
ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ
Ṡumma lā yamūtu fīhā wa lā yaḥyā.
Selanjutnya, dia tidak mati dan tidak (pula) hidup di sana.
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ
Qad aflaḥa man tazakkā.
Sungguh, beruntung orang yang menyucikan diri (dari kekafiran)
وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ
Wa żakarasma rabbihī fa ṣallā.
dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.
بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ
Bal tu'ṡirūnal-ḥayātad-dun-yā.
Adapun kamu (orang-orang kafir) mengutamakan kehidupan dunia,
وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ
Wal-ākhiratu khairuw wa abqā.
padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.
اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ
Inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ūlā.
Sesungguhnya (penjelasan) ini terdapat dalam suhuf (lembaran-lembaran) yang terdahulu,
صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى ࣖ
Ṣuḥufi ibrāhīma wa mūsā.
(yaitu) suhuf (yang diturunkan kepada) Ibrahim dan Musa.
Surah Al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١
Qul huwallāhu aḥad(un).
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢
Allāhuṣ-ṣamad(u).
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣
Lam yalid wa lam yūlad.
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤
Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
-------------------------------
Shalat Witir 2 (Rakaat 3)
Surah Al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١
Qul huwallāhu aḥad(un).
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢
Allāhuṣ-ṣamad(u).
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣
Lam yalid wa lam yūlad.
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤
Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
====================================
Surah Al-Falaq
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ - ١
Qul a‘ūżu birabbil-falaq(i).
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ - ٢
Min syarri mā khalaq(a).
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ - ٣
Wa min syarri gāsiqin iżā waqab(a).
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ - ٤
Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad(i).
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ - ٥
Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad(a).
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
====================================
Surah An-Nas
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١
Qul a‘ūżu birabbin-nās(i).
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
مَلِكِ النَّاسِۙ - ٢
Malikin-nās(i).
Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ - ٣
Ilāhin-nās(i).
sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ - ٤
Min syarril-waswāsil-khannās(i).
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - ٥
Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās(i).
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ - ٦
Minal jinnati wan-nās(i).
dari (golongan) jin dan manusia.”
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus