Menuju konten utama

Update Letusan Gunung Api Dukono dan Kondisi Pendaki

Sejumlah pendaki melakukan pendakian di kawah Gunung Api Dukono yang meletus. Simak update letusan dan kondisi para pendaki.

Update Letusan Gunung Api Dukono dan Kondisi Pendaki
Tangkapan layar CCTV yang memperlihatkan erupsi material baru yang keluar dari kawah Gunung Dukono di Pulau Halmahera, Maluku Utara, Kamis (9/11/2023). FOTO/PVMBG

tirto.id - Sekelompok pendaki dilaporkan hampir disapu material erupsi Gunung Api Dukono di Kabupaten Halmahera Utara pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Simak update letusan dan kondisi terkini para pendaki.

Video sekelompok pendaki yang nyaris disapu material erupsi Gunung Api Dukono diunggah sebuah akun X @MurtadhaOne pada Minggu, (18/8/2024).

Tampak sejumlah pendaki berada di mulut kawah Gunung Api Dukono. Mereka pun langsung berlarian ketika Gunung Api Dukono mulai mengeluarkan material erupsi.

"Detik-detik pendaki nyaris dihantam material erupsi ketika summit ke puncak Dukono pas moment 17 Agustus," tulis pemilik akun.

"Dihimbau Masyarakat di sekitar G. Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 km," sambungnya.

Status Gunung Api Dukono: Level II (Waspada)

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), status Gunung Api Dukono saat ini dalam kondisi waspada.

Artinya, Gunung Dukono meletus itu berada di atas status normal. Gunung Dukono tipe strato yang sekarang berstatus Level II (Waspada) berada di bawah status Level III (Siaga) dan Level IV (Awas).

Di manakah lokasi Gunung Api Dukono? Gunung Api Dukono berlokasi di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.

Nama kawah di antaranya Tanah Lapang, Dilekene, Malupang Magiwe, Telori, dan Heneowara. Gunung Api Dukono juga memiliki nama lain Doekono, Dukoko, Dodoekko, Dukoma, Tala, hingga Tolo.

Gunung Dukono apakah masih aktif? Berdasarkan catatan, Kawah Malupang Warirang dilaporkan masih aktif dengan bentuk bulat diameter 360 m dan kedalaman 230 m.

Pada 2008, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono melalui seismograf yang berada di Mamuya telah merekam gempa letusan rata-rata 280 kali per hari daripada data sebelumnya dengan rata-rata 32 kali per hari selama periode 30 April – 2 Mei. Gempa letusan 137 kali juga terjadi pada 29 Mei 2008.

Berkaitan dengan aktivitas pendakian pada Sabtu, 17 Agustus 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Halmahera Utara dikabarkan telah memasukkan mereka ke dalam daftar catatan.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Halmahera Utara, Hentje M.L Hetharia, pihaknya sudah meminta agar nama-nama pendaki tersebut di-blacklist.

"Secara khusus kepada teman-teman yang melakukan pendakian, kami sudah sampaikan ke pos pengamatan (gunung Dukono) agar kalian di-blacklist. Tidak bisa melakukan pendakian di gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara," ucapnya, seperti dikutip Kompas.com pada Senin (19/8).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Halmahera Utara menyayangkan tindakan para pendaki yang tetap nekat melakukan pendakian tanpa ada pemberitahuan, meskipun larangan beraktivitas sudah dikeluarkan dengan radius 3 kilometer dari puncak kawah Gunung Api Dukono. Para pendaki dikatakan tanpa izin ketika sedang melakukan aktivitasnya.

Baca juga artikel terkait PERISTIWA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra