Menuju konten utama

Gunung Ibu Terletak di Mana & Apakah Pernah Erupsi Sebelumnya?

Gunung Ibu dilaporkan meletus pada Senin (20/5/2024) pukul 11.36 WIT. Simak profil Gunung Ibu, letak, dan sejarah letusan.

Gunung Ibu Terletak di Mana & Apakah Pernah Erupsi Sebelumnya?
Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Desa Gam Ici Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin (13/5/2024). ANTARA FOTO/Andri Saputra/rwa.

tirto.id - Gunung Ibu Halmahera dilaporkan mengeluarkan abu vulkanik yang mencapai lima km dari puncak pada hari Senin tanggal 20 Mei 2024. Terletak di pulau manakah Gunung Ibu?

Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Ridwan Djalil, sebagaimana diwartakan Antaranews, letusan terjadi pada pukul 11.36 WIT, Senin (20/5/2024).

"Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi sementara ini lebih kurang 2 menit 37 detik," kata Ridwan.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), status Gunung Ibu sekarang sudah dinaikkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS) mulai tanggal 16 Mei 2024, pukul 15.00 WIT.

Selama periode 1-15 Mei 2024, kegempaan Gunung Ibu tercatat sebanyak 40 kali gempa Letusan, 7 kali gempa Guguran, dan 1.850 gempa Hembusan.

Kemudian 49 kali gempa Harmonik, 13 kali gempa Tornillo, 7.590 kali gempa Vulkanik Dangkal, dan 80 kali gempa Vulkanik Dalam. Dilanjutkan 1 kali gempa Tektonik Lokal, 132 kali gempa Tektonik Jauh, dan 1 kali Gempa Terasa.

Pada 16 Mei 2024 pukul 10.55 WIT, terekam gempa dengan Magnitudo 2,8, kedalaman 1 km. Pusat gempa berada di Barat daya Tobelo, Maluku Utara.

Kemudian pukul 10.38 hingga 12.12 WIT di hari yang sama juga terekam rentetan gempa dangkal dengan amplitudo rata-rata 3 mm.

Profil Gunung Ibu Halmahera

Banyak pihak masih bertanya terletak di pulau manakah Gunung Ibu. Gunung Ibu berada di Kecamatan Ibu Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Letaknya ada di sebelah barat laut Pulau Halmahera.

Gunung Ibu termasuk jenis stratovolcano (gunung berapi kerucut atau komposit) dan salah satu dari lima gunung api yang sejauh ini masih aktif di Provinsi Maluku Utara.

Puncak Gunung Ibu berupa kawah vulkanik. Lebarnya mencapai 1 km dengan kedalaman 400 m. Gunung Ibu Halmahera memiliki ketinggian 1.325 m (4.347 kaki) dengan titik koordinat 1.488°N 127.63°E.

Menurut Surono, mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) Kementerian ESDM pada April 2010, Gunung Ibu meletus terus-menerus sejak tahun 2007. Namun demikian, letusan saat itu hanya berupa freatik atau di permukaan dan tidak membahayakan.

Kendati demikian, hujan abu bisa menggangu warga hingga mematikan tanaman. Aktivitas Gunung Ibu sering menyebabkan hujan abu lebat.

Sebagaimana mengutip laman Kementerian ESDM, material yang berukuran halus (abu dan pasir halus) lalu diterbangkan angin dan jatuh sebagai hujan abu. Arahnya tergantung arah angin.

Material yang berukuran halus sangat berbahaya bagi pernafasan, mata, pencemaran air tanah, merusak tumbuh-tumbuhan, dan mengandung unsur-unsur kimia yang bersifat asam, serta mampu mengakibatkan korosi seng dan mesin pesawat.

Sejarah Letusan Gunung Ibu: Pertama Tahun 1911

Sepanjang sejarah, Gunung Ibu pertama kali meletus pada Agustus-September 1911. Letusannya berupa letusan eksplosif di kawah pusat.

Usai tidur selama 87 tahun, Gunung Ibu Halmahera kembali mengeluarkan letusan pada Desember 1998. Hasilnya adalah sumbat lava yang menutupi dasar kawah bagian dalam.

Berdasarkan laporan "Penyusunan Rencana Kontijensi Ancaman Gunung Api" tahun 2011, letusan besar yang menghasilkan endapan abu setebal 3 mm di Desa Tugure Batu dan sekitarnya teramati selama 18 Desember 1998 hingga Februari 1999. Letusan selama 35 menit dengan tinggi asap 1.000 meter di atas puncak.

Pada 5 Januari 1999, letusan besar kembali terjadi dan berlangsung selama 60 menit. Suara dentuman terdengar dari arah puncak.

Letusan abu Gunung Ibu Halmahera kembali tercatat antara tanggal 9 Maret dan 24 Mei 1999. Ketinggiannya mencapai 700 meter di atas bibir kawah dengan rata-rata 100-200 meter.

Gempa letusan Gunung Ibu kembali tercatat pada 4 April 2008 dengan tinggi kolom asap mencapai 400 meter dari bibir kawah.

Mulai 5 Agustus 2009, status Gunung Ibu dinaikkan dari waspada (level II) menjadi Siaga (level III) karena terjadi peningkatan kegiatan visual dan seismik.

Sebelumnya, terjadi letusan berupa semburan material pijar (30-31 Juli 2009). Material pijar dilaporkan jatuh menuju arah utara atau sekitar 300 meter dari kawah Sangaji Nyeku. Letusan abu/asap juga disertai suara gemuruh yang keras.

Di sekitar Gunung Ibu terdapat beberapa maar (gunung api corong). Di antaranya Danau Takuoko, Danau Bareta, dan Danau Gamici. Danau Tokuoko berjarak 10,5 Km. Danau Bareta sejauh 8,5 Km sebelah utara Gunung Ibu. Danau Gamici mempunyai jarak 9 Km sebelah barat dari arah puncak.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MELETUS atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani