Menuju konten utama

Cak Imin Janji Penuhi Kebutuhan Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi

Fokus pemerintah tak hanya memenuhi kebutuhan pangan saja, tetapi juga merehabilitasi psikologi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Cak Imin Janji Penuhi Kebutuhan Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
Sejumlah pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki duduk di depan tenda mereka di posko pengungsian Desa Kobasoma Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu (13/11/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.

tirto.id - Pemerintah berjanji fokus memenuhi kebutuhan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengatakan fokus pemerintah tak hanya memenuhi kebutuhan pangan saja, tetapi juga upaya rehabilitasi psikologi pengungsi.

"Sekarang semua difokuskan pada rehabilitasi yang ada di shelter-shelter pemenuhan kebutuhan konsumsi, kesehatan, pelayanan psikologi oleh Kementerian Sosial, dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," kata Muhaimin di Surabaya, Kamis (14/11/2024) dilansir dari Antara.

Muhaimin berterima kasih atas gerakan bantuan sosial inisiatif masyarakat sangat tinggi. Jadi masyarakat plus pemerintah yang bantu.

"Berikutnya akan ada rehabilitasi rekonstruksi, misalnya mendata kelumpuhan ekonomi. Suporting apa yang dilakukan agar pasarnya hidup lagi, ekonominya tumbuh lagi," katanya.

Sebelumnya, pemerintah sudah menggelar rapat khusus terbatas di bawah arahan langsung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, untuk membahas penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Presiden Prabowo meminta jajarannya bekerja serius dan kompak, dalam menangani bencana erupsi Gunung Lewotobi.

Presiden Prabowo juga menegaskan pemerintah pusat harus hadir menyelamatkan dan melayani warga terdampak dengan sebaik-baiknya, serta melakukan rehabilitasi, rekonstruksi dan pemulihan ekonomi masyarakat.

Baca juga artikel terkait ERUPSI GUNUNG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto