tirto.id - Astama Ops Kapolri, Komjen Verdianto Iskandar Bitticaca, turun langsung meninjau posko pengungsian korban erupsi Gunung Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (13/11/2024) sekitar pukul 19.50 WITA. Kunjungan tersebut dilakukan guna memastikan ketersediaan bantuan bagi para pengungsi.
Dalam kunjungan tersebut, Verdianto dan rombongan meninjau berbagai fasilitas di posko, mengevaluasi persiapan logistik, dan memantau kesiapan medis bagi para pengungsi.
“Kami ingin memastikan bahwa Posko Kemanusiaan Polda NTT siap sepenuhnya untuk melayani masyarakat yang terdampak bencana. Kesiapan logistik, pelayanan kesehatan, dan berbagai kebutuhan pengungsi harus dipastikan berjalan maksimal. Kehadiran kami di sini untuk mendukung upaya ini,” ujar Verdianto dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (14/11/2024).
Ditambahkan Karoops Polda NTT, Kombes Deonijiu De Fatima, kunjungan ini juga diharapkan menjadi dorongan moral bagi para petugas yang sedang menjalankan tugas di lapangan. Selain itu, memberikan rasa aman bagi masyarakat yang terdampak bencana.
"Diharapkan dengan dukungan penuh dari jajaran Polri, menjadi penguatan bagi masyarakat terdampak untuk menghadapi masa-masa sulit ini," ungkap Deo.
Deo menegaskan, Polda NTT akan terus fokus pada penyediaan layanan yang aman dan nyaman bagi para pengungsi. Dia juga memastikan bahwa posko ini selalu dalam keadaan siap untuk menangani segala kebutuhan warga yang terdampak erupsi.
Diberitakan sebelumnya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan, pengungsi hingga saat ini ada 11.553 orang. Mereka tersebar di delapan titik pengungsian terpusat dengan rincian enam di Flores Timur dan sisanya di Sikka dua tiitk.
“Yang di Sikka akan dipindah ke Flores Timur, ada di beberapa titik. Kenapa? Karena abu mengarah ke barat dan barat daya, jadi di Sikka terdampak,” tutur dia.
Ditambahkan Suharyanto, sejauh ini kebutuhan makan, minum, air bersih, dan perlengkapan bagi pengungsi. Kendati demikian, akan ada perbaikan untuk ketersediaan MCK karena dikeluhkan sejumlah pengungsi hingga pemda.
Di sisi lain, kondisi saat ini disebut Suharyanto telah semakin membaik dengan erupsi yang terjadi tidak setinggi dan sesering Sabtu (10/11/2024). Kendati demikian, pembatasan mobilitas dengan pesawat penerbangan masih dihentikan dan hanya bisa menggunakan jalur laut.
“Dari pemda ada keinginan untuk menambah pelayaran dan akan kami komunikasikan dengan Kementerian Perhubungan. Dari TNI juga membantu dengan KRI Ahmad Yani hari ini akan digeser,” ucap dia.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Anggun P Situmorang