tirto.id - Universitas Padjadjaran kembali menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) dengan jumlah peminat SNMPTN Tahun 2017, tertinggi se-Indonesia. Jumlah peserta yang mendaftar mencapai 39.388 orang dengan jumlah yang diterima 2.369 orang, atau sekitar 6,08 persen dari total pendaftar.
"Meskipun memiliki jumlah peminat tertinggi, angka ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran, Dr Arry Bainus, dalam siaran tertulis Biro Humas dan Protokoler Unpad, Kamis (27/4/2017), seperti diwartakan Antara.
Arry mengatakan penurunan ini disebabkan adanya regulasi pembatasan jumlah pendaftar di setiap sekolah berdasarkan akreditasi. Sekolah berakreditasi A memiliki batasan jumlah pendaftar maksimal 50 persen, dari sebelumnya sebesar 75 persen.
"Begitu pula sekolah berakreditasi B memiliki batasan maksimal 30 persen dari sebelumnya 50 persen," kata dia.
Arry menjelaskan ada beberapa program studi dengan peminat terbanyak, paling tinggi adalah program studi Kedokteran jumlah peminat yaitu 3.769 orang, disusul prodi Manajemen (3.194), Farmasi (3.128), Ilmu Komunikasi (2.786), Akuntansi (2.690), Psikologi (2.626), Ilmu Keperawatan (2.468), Ilmu Hukum (2.221), serta Teknik Informatika (2.022).
Ia mengatakan dengan tingginya jumlah peminat maka Unpad menetapkan, calon mahasiswa yang diterima di jalur SNMPTN merupakan pendaftar pada pilihan pertama.
"Ini bertujuan agar calon mahasiswa yang diterima merupakan pendaftar yang serius dan konsisten memilih Unpad," kata dia.
Oleh karena itu ia mengimbau kepada siswa yang sudah diterima di Unpad melalui SNMPTN untuk melakukan proses registrasi.
Tahapan selanjutnya setelah dinyatakan diterima, calon mahasiswa melakukan registrasi dengan terlebih dahulu melengkapi biodata secara online di laman http://pengumuman.unpad.ac.id, mulai tanggal 28 April hingga 3 Mei 2017 pukul 17.00 WIB.
Terkait program afirmasi "Unpad Nyaah ka Jabar", tahun ini Unpad memberikan porsi yang lebih besar di prodi tertentu sesuai tingkat kebutuhan di setiap Kota/Kabupaten. Sebagai contoh, jika suatu kabupaten membutuhkan kontribusi di sektor perikanan, maka porsi calon mahasiswanya akan lebih banyak di prodi Perikanan.
"Dengan adanya penyesuaian itu diharapkan lulusan Unpad betul-betul terserap di daerahnya. Tidak lagi SDM itu mencari pekerjaan di kota-kota besar," kata Arry lagi.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra