Menuju konten utama

Turki Panggil Utusan Swiss Terkait Unjuk Rasa Bunuh Erdogan

Swiss menggelar aksi protes untuk menyerukan "Tidak" bagi pemungutan suara di Turki pada referendum 16 April mendatang. Aksi itu dinilai sebagai upaya menyerukan pembunuhan terhadap Presiden Erdogan.

Turki Panggil Utusan Swiss Terkait Unjuk Rasa Bunuh Erdogan
Para pendemo dengan spanduk Presiden Turki Tayyip Erdogan berkumpul diluar konsulat Turki. ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman

tirto.id - Turki melalui kementerian luar negeri memanggil kuasa usaha Swiss di Ankara pada Sabtu (25/3/2017) waktu setempat untuk memprotes aksi unjuk rasa di Bern. Menurut Turki, aksi tersebut mendukung terorisme dan melibatkan upaya menyerukan pembunuhan terhadap Presiden Turki Tayyip Erdogan.

Pada Sabtu, beberapa ribu orang termasuk pengunjuk rasa Kurdi bergabung dalam aksi unjuk rasa di ibu kota Swiss untuk menyerukan "Tidak" bagi pemungutan suara di Turki pada referendum 16 April yang bisa memberikan kekuatan besar bagi Erdogan berdasarkan perombakan konstitusi.

Isu referendum sudah sangat membuat tegang hubungan antara Turki dan beberapa negara Eropa, termasuk Jerman, setelah mereka melarang menteri Turki melakukan kampanye di wilayah mereka untuk suara 'Ya' atas referendum.

Kementerian luar negeri Turki mengatakan Istanbul berharap pihak berwenang Swiss memulai penyelidikan kriminal terkait aksi demonstrasi pada Sabtu di Bern tersebut.

"Langkah-langkah hukum dan administrasi yang akan diambil oleh pemerintah federal dan lokal Swiss akan diikuti dengan seksama oleh kementerian kami dan upaya kami akan terus berlanjut, "katanya dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Antara, Senin (27/3/2017).

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga menelepon timpalannya di Swiss untuk mengekspresikan kemarahan Ankara, demikian kata kementerian itu.

Sementara itu, seorang juru bicara kementerian luar negeri Swiss mengonfirmasi jika Ankara telah memanggil utusan mereka dan mengatakan insiden itu akan diselidiki.

"Pihak yang berwenang harus memeriksa apakah penyelenggara aksi unjuk rasa telah melanggar persyaratan izin atau jika ada tindak pidana lain," katanya.

Panitia dan polisi Bern mengatakan aksi unjuk rasa telah berjalan dengan damai.

Michael Sorg, juru bicara Sosial Demokrat Switzerland, salah satu penyelenggara aksi demonstrasi, membenarkan adanya poster anti-Erdogan.

"Ini adalah satu-satunya poster yang jatuh di bawah batas kesopanan. Semua poster lain layak, "katanya.

Pada Sabtu, Erdogan juga mengecam Swiss selama aksi demonstrasi dan mengatakan dalam kelompok itu termasuk juga pendukung kelompok teroris.

Mengacu pada poster dirinya dengan pistol menunjuk ke arah kepalanya, Erdogan mengatakan: "Mungkinkah ada mentalitas seperti itu, sebuah pemahaman?"

Ankara telah menuduh beberapa negara Eropa membiarkan pendukung suara 'Tidak' bebas melakukan kampanye bebas menjelang referendum Turki sementara sengaja melarang aksi unjuk rasa yang direncanakan oleh pendukung suara 'Ya'.

Jerman dan Belanda, keduanya rumah bagi banyak ekspatriat Turki dengan hak suara dalam referendum, telah menyampaikan keputusan untuk melarang beberapa aksi unjuk rasa yang direncanakan diambil terkait alasan keamanan dan tidak bermotif politik.

Baca juga artikel terkait TURKI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari