Menuju konten utama

Tujuan Sit Up, Otot-otot yang Dilatih & Cara Melakukan dengan Benar

Sit up bertujuan untuk melatih kekuatan otot perut, bahu, dada, punggung, pinggang bagian bawah, hingga leher. Bagaimana cara sit up yang benar?

Tujuan Sit Up, Otot-otot yang Dilatih & Cara Melakukan dengan Benar
Latihan kebugaran di Hyde Park di London, Inggris, Rabu (5/7). REUTERS/Neil Hall.

tirto.id - Latihan sit-up bertujuan melatih untuk melatih kekuatan otot perut, dada, bahu, punggung, dan pinggang. Selain bisa memperkuat sejumlah otot, latihan sit-up secara rutin juga bisa bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan stabilitas persendian.

Manfaat latihan sit-up yang lainnya adalah mengurangi risiko sakit punggung, mengefektifkan pernapasan perut, serta menambah stamina dan energi. Latihan sit-up juga bermanfaat untuk meningkatkan fleksibilitas badan, dan membuat atlet tidak mudah kelelahan, demikian dilansir Healthline.

Untuk memperoleh manfaat maksimal, sit-up mesti dibarengi dengan olahraga lainnya. Ia dapat menjadi aktivitas pemanasan sebelum melakoni olahraga berat. Misalnya, sit-up bisa dilakukan sebagai latihan pemanasan sebelum bermain basket, sepak bola, voli, dan lain sebagainya.

Selama ini, salah satu anggapan keliru yang banyak beredar di masyarakat adalah sit-up efektif membakar lemak dan mengempeskan perut yang buncit. Latihan sit-up biasanya diharapkan menjadi cara cepat menggapai bentuk perut atletis alias "kotak-kotak."

Ahli kebugaran dari Inggris, Nicola Addison menyatakan bahwa sit-up memang berguna untuk melatih otot perut, dada, leher, bahu, punggung, dan pinggang bagian bawah. Namun, menurut Addison, latihan sit-up sebenarnya tidak terlalu efektif untuk menghilangkan lemak, apalagi mengempeskan perut buncit.

Sederhananya, sit-up tidak untuk menghilangkan lemak di bagian perut. Sebab, lemak perut bisa jadi tersembunyi di bagian bawah perut. Selain itu, ada juga lemak yang menyelimuti organ dalam, seperti liver atau usus. Latihan sit-up tidak dapat menjangkau proses pembakaran lemak di organ bagian dalam itu.

Meski demikian, sit-up berguna untuk memperbaiki postur tubuh individu secara umum. Jika ingin menghilangkan lemak atau mengecilkan perut buncit, sit-up adalah latihan komplementer, bukan latihan primer atau yang utama untuk membakar lemak.

Cara Sit Up yang Benar

Bagi mereka yang belum terbiasa, latihan sit-up bisa sulit dilakukan dan lekas membikin tubuh kepayahan, atau bahan kesakitan. Namun, jika sudah terbiasa melakukan gerakan ini, latihan sit up mudah dilakukan secara rutin sehingga akan memperkuat otot perut, bahu, dada, panggul, hingga pinggang bagian bawah.

Selain itu, untuk menghindari cedera dan mendapatkan manfaat yang maksimal, perlu diketahui sejumlah tahapan cara melakukan gerakan sit-up secara benar. Latihan sit-up sebaiknya juga didahului dengan peregangan otot.

Berikut cara melakukan sit-up dengan benar sebagaimana dikutip dari buku Bugar dan Sehat (2017) yang ditulis oleh Haryadi Iswanto:

1. Untuk melakukan sit-up, posisi tubuh telentang, berbaring, dan punggung menempel di lantai.

2. Kedua tangan dikaitkan di belakang kepala untuk menghindari benturan kepala dengan lantai.

3. Kedua ujung kaki bisa dipegangi rekan latihan.

4. Posisi lutut diangkat dan ditekuk.

5. Angkat tubuh bagian atas hingga siku mengarah ke samping lutut dan sampai pada posisi duduk.

6. Tubuh diturunkan kembali secara perlahan seperti sikap awal.

7. Lakukan gerakan ini berulang-ulang selama 30 detik atau lebih.

8. Pastikan juga bahwa postur tubuh dalam kondisi tepat.

Untuk menghindari sakit tulang ekor karena tertekan berat tubuh di permukaan lantai saat melakukan latihan sit-up, letakkan handuk, matras, atau kain lembut di bagian bawah pinggang.

Supaya mendapatkan manfaat maksimal, lakukan sit-up secara rutin 2 atau 3 set selama 3 hingga 5 hari dalam seminggu. Setiap set dapat terdiri dari 10-15 kali gerakan sit-up, atau disesuaikan dengan kemampuan fisik.

Bagi yang sudah terbiasa, lakukan sit-up selama 45 detik sampai 1 menit dalam satu set. Untuk pemula, lakukan secara bertahap, mulai dari 10 kali, 15 kali, 20 kali, dan seterusnya.

Baca juga artikel terkait PENJASKES atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom