tirto.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengritik keras Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantaran dinilai terlalu berfokus pada Cina dan justru memberikan rekomendasi buruk selama pandemi COVID-19. Untuk itu, ia mengancam akan menahan pendanaan AS terhadap organisasi tersebut.
"WHO benar-benar membuat kesalahan besar," tulis Trump dalam unggahan di akun Twitternya. "Untuk beberapa alasan, WHO didanai sangat besar oleh AS namun di sisi lain sangat Cina-sentris. Untungnya, saya menolak saran mereka untuk tetap membuka perbatasan kami dengan Cina sejak awal. Mengapa mereka memberikan kami rekomendasi yang keliru?"
Trump lantas mengulang tuduhannya tersebut terhadap WHO pada konferensi pers di Gedung Putih, Selasa (7/4/2020) waktu setempat.
"Kami akan menahan pendanaan kami kepada WHO. Kita lihat saja nanti," ujar Trump seperti dilansir Reuters.
Juru Bicara PBB Stepahne Dujarric menepis kritik yang dialamatkan kepada WHO, organisasi yang dikepalai Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus itu.
"Bagi Sekretaris Jenderal (Antonia Guterres), jelas bahwa WHO di bawah kepemimpinan Dr. Tedros telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam melawan pandemi COVID-19. WHO membantu sejumlah negara dengan mengirimkan jutaan peralatan medis, memberikan pelatihan dan menyediakan petunjuk global dalam menghadapi pandemi. WHO menunjukkan kekuatan sistem kesehatan internasional," ujar Dujarric kepada wartawan.
Dujarric juga menyinggung "peran luar biasa" WHO yang menempatkan para stafnya di garda terdepan saat memerangi Ebola, penyakit menular dengan fatalitas tinggi di Republik Kongo.
WHO sendiri tidak merespon saat dimintai komentar oleh Reuters terkait tuduhan Trump tersebut.
Senator dari Partai Republik Lindsey Graham memastikan tidak akan ada pendanaan untuk WHO dalam pembahasan RUU Alokasi Anggaran Senat berikutnya.
"Saya yang bertanggung jawab atas sub-komite alokasi. Saya tidak akan mendukung pendanaan WHO di bawah kepemimpinannya saat ini. Mereka menipu, mereka lambat dan mereka adalah pembela Cina," kata Graham dalam sebuah wawancara dengan Fox News Channel.
Pada Selasa, Trump juga menuduh Irjen Kementerian Kesehatan AS telah membuat berkas palsu mengenai kelangkaan alat pelindung diri (APD) yang dialami rumah sakit. Namun Trump tidak menjelaskan lebih lanjut terkait tuduhan tersebut.
Editor: Restu Diantina Putri