Menuju konten utama

Tuduh WHO Terlalu Cina-sentris, Trump Ancam Hentikan Pendanaan

WHO dinilai telah memberikan rekomendasi yang salah selama pandemi COVID-19 dan menjadi alat bagi Beijing.

Tuduh WHO Terlalu Cina-sentris, Trump Ancam Hentikan Pendanaan
Presiden Donald Trump berbicara pada rapat umum kampanye di Battle Creek, Mich., Rabu, 18 Desember 2019. Paul Sancya/AP

tirto.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengritik keras Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantaran dinilai terlalu berfokus pada Cina dan justru memberikan rekomendasi buruk selama pandemi COVID-19. Untuk itu, ia mengancam akan menahan pendanaan AS terhadap organisasi tersebut.

"WHO benar-benar membuat kesalahan besar," tulis Trump dalam unggahan di akun Twitternya. "Untuk beberapa alasan, WHO didanai sangat besar oleh AS namun di sisi lain sangat Cina-sentris. Untungnya, saya menolak saran mereka untuk tetap membuka perbatasan kami dengan Cina sejak awal. Mengapa mereka memberikan kami rekomendasi yang keliru?"

Trump lantas mengulang tuduhannya tersebut terhadap WHO pada konferensi pers di Gedung Putih, Selasa (7/4/2020) waktu setempat.

"Kami akan menahan pendanaan kami kepada WHO. Kita lihat saja nanti," ujar Trump seperti dilansir Reuters.

Juru Bicara PBB Stepahne Dujarric menepis kritik yang dialamatkan kepada WHO, organisasi yang dikepalai Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus itu.

"Bagi Sekretaris Jenderal (Antonia Guterres), jelas bahwa WHO di bawah kepemimpinan Dr. Tedros telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam melawan pandemi COVID-19. WHO membantu sejumlah negara dengan mengirimkan jutaan peralatan medis, memberikan pelatihan dan menyediakan petunjuk global dalam menghadapi pandemi. WHO menunjukkan kekuatan sistem kesehatan internasional," ujar Dujarric kepada wartawan.

Dujarric juga menyinggung "peran luar biasa" WHO yang menempatkan para stafnya di garda terdepan saat memerangi Ebola, penyakit menular dengan fatalitas tinggi di Republik Kongo.

WHO sendiri tidak merespon saat dimintai komentar oleh Reuters terkait tuduhan Trump tersebut.

Senator dari Partai Republik Lindsey Graham memastikan tidak akan ada pendanaan untuk WHO dalam pembahasan RUU Alokasi Anggaran Senat berikutnya.

"Saya yang bertanggung jawab atas sub-komite alokasi. Saya tidak akan mendukung pendanaan WHO di bawah kepemimpinannya saat ini. Mereka menipu, mereka lambat dan mereka adalah pembela Cina," kata Graham dalam sebuah wawancara dengan Fox News Channel.

Pada Selasa, Trump juga menuduh Irjen Kementerian Kesehatan AS telah membuat berkas palsu mengenai kelangkaan alat pelindung diri (APD) yang dialami rumah sakit. Namun Trump tidak menjelaskan lebih lanjut terkait tuduhan tersebut.

Pada 31 Januari, WHO menyarankan kepada negara-negara di dunia untuk tidak menutup diri dari Cina selama penyebaran wabah, kendati tiap negara memiliki kewenangan untuk melindungi warganya. Pada hari yang sama, Trump langsung mengumumkan pelarangan perjalanan dari Cina.

Kaum konservatif AS semakin mengkritik WHO selama pandemi global. Mereka mengatakan WHO mengandalkan data yang salah dari Cina tentang wabah virus corona baru.

Pekan lalu, Senator Republik Marco Rubio bahkan menyerukan pengunduran diri Tedros, dengan mengatakan "dia mengizinkan Beijing menggunakan WHO untuk menyesatkan komunitas global."

Per 7 April 2020, AS masih tercatat sebagai negara dengan kasus positif tertinggi COVID-19 di dunia dengan 400.546 kasus dengan jumlah kesembuhan 22.496 dan kasus meninggal 12.857 kasus.

Baca juga artikel terkait PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Restu Diantina Putri

tirto.id - Politik
Penulis: Restu Diantina Putri
Editor: Restu Diantina Putri