tirto.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta agar Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mempertimbangkan kembali keputusannya untuk menarik negara Paman Sam keluar dari keanggotaan organisasi tersebut. WHO beralasan, AS memiliki andil dalam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dunia dalam keanggotaan.
"Kami berharap Amerika Serikat akan mempertimbangkan kembali dan kami berharap dapat terlibat dalam dialog yang konstruktif untuk mempertahankan kemitraan antara AS dan WHO, demi manfaat kesehatan dan kesejahteraan jutaan orang di seluruh dunia," tulis WHO dalam laman resminya dikutip Rabu (22/1/2025).
WHO menekankan mereka berperan penting dalam melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat dunia, termasuk warga Amerika. Oleh karena itu, organisasi yang kini dipimpin Thedros Adhanom ini menyesalkan keputusan yang telah diambil oleh negara paman sam itu.
"WHO memainkan peran penting dalam melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat dunia, termasuk warga Amerika, dengan menangani akar penyebab penyakit, membangun sistem kesehatan yang lebih kuat, dan mendeteksi, mencegah, serta menanggapi keadaan darurat kesehatan, termasuk wabah penyakit, yang sering kali terjadi di tempat-tempat berbahaya yang tidak dapat dijangkau orang lain,” ungkap WHO.
Selain itu, WHO menyebut bahwa Amerika Serikat merupakan anggota pendiri WHO pada tahun 1948 dan telah berpartisipasi dalam membentuk dan mengatur pekerjaan WHO bersama dengan 193 Negara Anggota lainnya. WHO pun menilai, AS telah berpartisipasi aktif dalam Majelis Kesehatan Dunia dan Dewan Eksekutif.
Selama lebih dari tujuh dekade pula, WHO dan Amerika Serikat telah menyelamatkan banyak nyawa dan melindungi orang Amerika, juga semua orang dari ancaman kesehatan.
“Bersama-sama, kita mengakhiri cacar, dan bersama-sama kita telah membawa polio ke ambang pemberantasan. Institusi Amerika telah berkontribusi dan mendapat manfaat dari keanggotaan WHO,” bebernya.
“Dengan partisipasi Amerika Serikat dan Negara Anggota lainnya, WHO selama 7 tahun terakhir telah menerapkan serangkaian reformasi terbesar dalam sejarahnya, untuk mengubah akuntabilitas, efektivitas biaya, dan dampak kami di berbagai negara,” sambung WHO.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donal Trump, secara resmi mengumumkan AS keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (20/11/2025).
Dilansir dari situs resmi Gedung Putih, Trump menggunakan wewenangnya berdasarkan konstitusi dan hukum Amerika Serikat usai dilantik sebagai Presiden AS. Dalam pernyataan tersebut, WHO dianggap gagal dalam menangani pandemi COVID-19 dan juga krisis kesehatan global lainnya.
"Amerika Serikat menyadari penarikan diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2020 karena kesalahan organisasi tersebut dalam menangani pandemi COVID-19 yang muncul di Wuhan, Tiongkok, dan krisis kesehatan global lainnya," tulis pernyataan pada situs gedung putih dikutip Rabu (22/1/2025).
Selain itu, Trump menganggap proporsi pembayaran dari keanggotan WHO tak adil. Trump merasa organisasi kesehatan tersebut memberatkan pembayaran kepada AS dibandingkan dengan negara Cina yang jumlah populasinya lebih banyak. WHO juga dianggap Trump banyak terpengaruh secara politik.
“Selain itu, WHO terus menuntut pembayaran yang tidak adil dari Amerika Serikat, jauh dari proporsi dengan pembayaran yang dinilai negara lain. Cina, dengan populasi 1,4 miliar, memiliki 300 persen populasi Amerika Serikat, namun berkontribusi hampir 90 persen lebih sedikit kepada WHO,” ungkap Trump.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher