tirto.id - Serangan di sebuah pasar Natal yang ramai di pusat kota Berlin telah menewaskan sedkitnya sembilan orang. Menanggapi peristiwa itu, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (19/12/2016) waktu setempat menyebut bahwa teroris Islam sebagai dalang dalam insiden Berlin tersebut.
Polisi Jerman sejauh ini hanya menggambarkan insiden tersebut sebagai kemungkinan serangan teror saat sebuah truk menabrak kerumunan orang. Peristiwa itu mengingatkan pada serangan truk mematikan yang terjadi di kota Nice, Perancis pada Juli lalu.
“Kami turut berbelasungkawa kepada orang-orang yang dikasihi para korban dari serangan teror mengerikan hari ini di Berlin. Warga sipil yang tidak bersalah dibunuh di jalan saat mereka bersiap untuk merayakan liburan Natal,” kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dilansir Antara, Selasa (20/12/2016).
Trump menyatakan, ISIS dan berbagai teroris Islam lainnya terus membantai umat Kristen di lingkungan dan tempat-tempat ibadah mereka sebagai bagian dari jihad global mereka.
Presiden terpilih dari Partai Republik tersebut, yang akan dilantik pada 20 Januari nanti, terkenal karena retorika berapi-apinya, juga berjanji akan membasmi “teroris.”
“Teroris ini dan jaringan regional dan seluruh dunia harus dibasmi dari muka bumi ini, misi yang akan kita laksanakan dengan semua mitra yang mencintai kebebasan,” ujarnya.
Mencuit di Twitter, presiden terpilih itu kemudian menambahkan: “Hari ini terjadi serangan teror di Turki, Swiss dan Jerman -- dan itu semakin buruk. Dunia yang beradab harus berubah pemikiran!”
Seperti yang diberitakan sebelumnya, di Ankara seorang polisi menembak mati duta besar Rusia ke Turki dalam serangan selama pameran seni, sementara seorang pria melukai tiga orang lainnya saat dia menyerbu sebuah masjid di kota Swiss Zurich dan mulai melakukan penembakan.
Trump mendukung pandangan pro-Rusia di luar waktu ketegangan yang tinggi Perang Dingin antara Washington dan Moskow.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari