tirto.id - Negara-negara berkembang di dunia, termasuk Indonesia, masih was-was atas kebijakan Amerika Serikat setelah kemenangan Donald Trump terutama kebijakan proteksionisme sebagaimana disampaikan Trump dalam kampanyenya.
Namun Presiden AS Barack Obama saat berbicara dengan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Lima Peru, Minggu (20/11/2016) sore waktu setempat, meyakinkan Indonesia tak perlu resah dengan kebijakan Donald Trump ke depan.
"Saya tanya, 'apakah Trump merealisasikan 50 persen kampanyenya ataukah di bawahnya?' Obama jawab, 'di bawah 50 persen.' Jadi, saya yang buat angka (persentase) agar dia jawab," ujar Wapres Jusuf Kalla sebagaimana diwartakan Antara.
Wapres menjelaskan bahwa KTT APEC di Lima lebih banyak membahas kebijakan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump tahun depan. "Semua negara memang sudah mengantisipasinya agar tidak terjadi perang dagang, tapi memang AS itu konsumen terbesar," kata Wakil Presiden.
Selain dengan Obama, Wakil Presiden sempat berbincang dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Dari hasil pembicaraan itu, menurut Wapres, Jepang membuka peluang untuk membiayai sejumlah proyek di Indonesia.
"Jepang tanya kepada kita, mana lagi yang perlu dibantu. Dia sangat terbuka untuk bantu kita. Tapi kitanya yang memperlambat," ujarnya lalu menyebutkan beberapa proyek di Indonesia yang dibiayai Jepang.
Kalla menjelaskan bahwa KTT APEC telah menghasilkan komunike 350 baris yang memuat banyak hal, termasuk komitmen bersama untuk mewujudkan perdagangan bebas tanpa diskriminasi sebagaimana yang dicita-citakan para deklarator APEC di Bogor (Bogor Goals) pada 1994.
"Indonesia selalu jadi bagian pokok APEC karena tujuan APEC itu mengacu ke Bogor. Maka dari itu, Indonesia selalu....seperti keterbukaan perdagangan dan industri mengacu Bogor Goals dalam setiap KTT APEC," katanya.
KTT APEC Peru yang berlangsung 14-20 November dihadiri oleh 21 pemimpin ekonomi. Konferensi itu ditutup dengan penyerahan keketuaan APEC dari Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski kepada Presiden Republik Sosialis Vietnam Tran Dai Quang.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH