Menuju konten utama
Periksa Data

Tren Fluktuasi Harga Minyak Goreng pada Awal 2023

Harga minyak goreng per 9 Februari 2023 menjadi Rp19.450/kg, sementara pada Desember 2022 harganya Rp19.200/kg.

Tren Fluktuasi Harga Minyak Goreng pada Awal 2023
Pedagang menata minyak goreng MinyaKita kemasan botol satu liter di Pamulang, Tangerang, Selatan, Banten, Rabu (8/2/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.

tirto.id - Kenaikan harga minyak goreng kembali terjadi pada Februari 2023 ini. Berdasar data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Kamis (9/2/2023), harga minyak goreng berkisar di harga Rp19.450/kg (1kg=0,9 liter), stabil sejak masuk bulan kedua tahun 2023.

Selisih harga antara Rp50/kg - Rp100/kg juga terlihat baik di kelompok minyak goreng curah, minyak goreng kemasan bermerk 1 dan minyak goreng kemasan bermerk 2. Minyak goreng curah, masih sama seperti awal bulan, berada di harga Rp15.700/kg.

Sementara minyak goreng kemasan bermerk 1 mengalami penurunan dari Rp 21.750/kg pada tanggal 1 Februari 2023, menjadi Rp 21.650/kg per 9 Februari 2023. Minyak goreng kemasan bermerk 2 harganya bergerak dari Rp20.050/kg menjadi Rp20.150/kg.

Jika mau ditarik lebih jauh, harga minyak goreng naik pada awal Januari 2023 sebesar Rp19.250 dan Rp19.200/kg pada awal Desember 2022. Artinya, dalam dua bulan terakhir, harga minyak goreng naik Rp250/kg.

Pada kelompok minyak goreng kemasan bermerk 1, meski terjadi fluktuasi dalam dua bulan terakhir, harga saat ini dibanding awal Desember 2022 cenderung sama. Sementara minyak goreng kemasan bermerk 2 trennya cenderung sama.

Kenaikan harga yang paling mencolok terjadi di kelompok minyak goreng curah yang naik dari Rp14.900/kg pada awal Desember 2022 menjadi Rp15.700/kg pada Februari 2023.

Hal ini mungkin berhubungan dengan adanya kelangkaan minyak goreng curah MinyaKita produksi pemerintah.

Akibat adanya kenaikan harga minyak goreng sejak akhir 2021, bahkan sempat menyentuh harga Rp23.850 per liter pada Juni 2022, pemerintah meluncurkan minyak goreng curah kemasan dengan merek dagang MinyaKita pada pertengahan tahun lalu.

MinyaKita adalah minyak goreng kemasan dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000.

MinyaKita diproduksi oleh perusahaan-perusahaan minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, alias Domestic Market Obligation atau DMO, demi mendapatkan izin ekspor.

Memang, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kemudian mengambil inisiatif "membekukan" hak ekspor dari eksportir minyak sawit mentah dan minyak goreng. Mereka diminta untuk bisa memenuhi dulu DMO sampai 50 persen.

Namun, belakangan Minyakita mulai sulit ditemukan di pasar. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan tingginya permintaan dan adanya kebijakan biodiesel B35 jadi penyebab kelangkaan ini.

Baru-baru ini, pada 7 Februari 2023, Kementerian Perdagangan juga menemukan lebih dari 500 ton stok MinyaKita yang belum disalurkan sejak Desember 2022. Ada dugaan penimbunan stok MinyaKita ini.

Sementara survei Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan, harga minyak goreng curah dan MinyaKitta di hampir seluruh wilayah Indonesia berada di atas HET. Tidak jarang, harga tersebut dapat berkisar 5 persen hingga 14 persen di atas HET. Di beberapa daerah harganya berada di atas Rp20.000 per liter.

Baca juga artikel terkait PERIKSA DATA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty