Menuju konten utama

Trem Otonom Siap Diuji Coba di Kawasan Inti IKN

Trem otonom yang akan diuji coba merupakan produk dari Norinco International Cooperation Ltd.

Trem Otonom Siap Diuji Coba di Kawasan Inti IKN
Petugas berjalan di samping gerbong Autonomous Rail Rapid (ART) atau kereta otonom tanpa rel saat uji kelayakan di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (5/8/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

tirto.id - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengadakan inisiasi koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Industri Kereta Api (Persero) dalam pelaksanaan uji coba proof of concept (PoC) trem otonom atau autonomous rail transit (ART) di Nusantara.

Uji coba ini menggandeng Kementerian Perhubungan dan kementerian terkait lainnya pada awal Agustus 2024 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara.

Uji coba ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian teknologi dan infrastruktur trem otonom dengan lingkungan di Nusantara. Trem otonom yang akan diuji coba merupakan produk dari Norinco International Cooperation Ltd yang telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan OIKN pada Selasa, (4/7/2024).

Dalam rapat koordinasi yang dihadiri oleh perwakilan PT INKA dan PT KAI tersebut, OIKN juga mengajak pelaku industri nasional untuk terlibat dalam pengembangan trem otonom.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Ali Berawi, menjelaskan pentingnya kehadiran industri nasional dalam menjalankan proses transfer teknologi dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.

Kami selalu membentuk tim teknis yang berisikan perwakilan perusahaan lokal dengan mitra teknologi yang ingin berpartisipasi di Nusantara. Harapannya dapat mempercepat penguasaan teknologi serta memacu industri dalam negeri agar terjadi lompatan atau leapfrogging,” ujar Ali dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, dikutip Selasa (6/8/2024).

Executive Vice President PT KAI, Dominicus Agung Wawan Purnawan, dan Direktur Pengembangan PT INKA, Roppiq Lutzfi Azhar, menyampaikan keinginan untuk berkolaborasi dalam mendukung kemajuan teknologi dalam pembangunan Nusantara.

Dalam mengadopi teknologi dan pengembangan kapasitas untuk produksi memang masih perlu belajar. Perlu adanya mitra dalam mengadopsi teknologi kereta yang berbasis tanpa rel,” ujar Azhar.

Pembangunan Nusantara juga disebut tidak hanya berfokus pada pengembangan fisik dan teknologi, melainkan juga pada pengembangan kapasitas manusianya.

"Tidak hanya hardware atau bangunan fisik dan infrastruktur, software atau teknologi cerdas, tapi brainware atau pengembangan pada manusia yang menjadi fokus pembangunan di IKN. Untuk meningkatkan kemampuan nasional, kami akan mengundang PT INKA dan PT KAI dalam pelaksanaan uji coba ART dan pengembangan ke depan," ungkap Ali.

Baca juga artikel terkait TRANSPORTASI atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Fadrik Aziz Firdausi