tirto.id - Ibu Kota Nusantara (IKN) akan melakukan uji coba kereta tanpa rel atau autonomous rail transit (ART) mulai hari ini, Senin, 5 Agustus 2024.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati, mengatakan kegiatan uji coba rencananya akan dilaksanakan hingga Desember 2024 dengan menggunakan dua hingga tiga rangkaian kereta.
"Uji coba mulai 5 Agustus sampai Desember 2024. Ada dua hingga tiga rangkaian," kata Adita saat dihubungi Tirto, Selasa (30/7/2024).
Rangkaian kereta tanpa rel tersebut terdiri dari tiga gerbong dengan kapasitas paling banyak 302 penumpang. Kereta tersebut akan beroperasi dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Sementara itu, waktu tunggu di setiap pemberhentian hanya 5 menit.
Menurut Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, pengadaan kereta tanpa rel di Nusantara dilakukan dengan skema kerja sama antara pemerintah dengan BUMN Cina CRRC Zhuzhou Institute Co Ltd dan Norinco.
Selama masa uji coba yang akan berlangsung kurang lebih empat bulan, pemerintah tidak akan menarik bayaran terhadap penumpang alias gratis.
Rute Uji Coba Perjalanan Kereta Tanpa Rel di IKN
Budi Karya Sumadi menjelaskan, rute uji coba kereta api tanpa rel tersebut akan melewati Sumbu Kebangsaan, Sumbu Barat, dan Sumbu Timur.
Rute tersebut dimulai dari pusat IKN yaitu di Sumbu Kebangsaan, selanjutnya berputar ke Sumbu Timur kemudian ke Sumbu Barat, berurutan searah jarum jam.
"Jadi saat itu akan ada dua transit, masing-masing tiga kereta akan berputar dari Sumbu Kebangsaan, Sumbu Barat, Sumbu Timur, keliling dengan headway lima menit," kata Budi usai rapat perdana bersama Jokowi di Istana Garuda, IKN, Kalimantan Timur, Senin (29/7/2024).
Menurut Menhub, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) nantinya akan membangun fasilitas penunjang operasional kereta tanpa rel berupa halte. Fasilitas tersebut digunakan untuk tempat naik dan turun penumpang serta tempat kereta tanpa rel melakukan pengisian daya baterai.
"Halte ini juga akan berfungsi sebagai tempat melakukan charging,” kata Budi Senin (5/8/2024) dikutip RRI.
Seperti yang diketahui, kereta tanpa rel tersebut dioperasikan dengan menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. Kendaraan umum tersebut diklaim dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi.
Progres Terbaru Pembangunan IKN
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H Sumadilaga mengatakan progress pembangunan IKN tahap 1 sudah mencapai 89 persen.
"Tahap 1 dibagi tiga batch, yang pertama dikerjakan sejak 2022 itu sampai saat ini sudah sampai 89 persen lebih," kata Danis H Sumadilaga dikonfirmasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu dikutip Antara.
Danis menjelaskan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir hingga Juli 2024, pembangunan IKN fokus terhadap penyediaan infrastruktur dasar seperti kebutuhan air, jaringan jalan, sanitasi, persampahan, hingga kantor pemerintahan.
Dilaporkan Danis, fasilitas Istana Negara dan Istana Garuda di IKN sudah sampai pada tahap penyelesaian. Untuk infrastruktur air, Kementerian PUPR telah menuntaskan pembangunan Sepaku Semoi dan Inteks Sepaku sebagai sumber air baku.
PUPR juga telah merampungkan 90 persen konektivitas jalan tol menuju IKN. "Kita juga sudah memulai beberapa segmen pembangunan jalan tol," kata Danis.
Selain itu, sebanyak 36 unit rumah di Komplek Rumah Tapak Jabatan Menteri juga telah selesai. Fasilitas Club House dan sebanyak 14 unit rumah telah dilengkapi dengan perabotan.
Seluruh bangunan dilaporkan telah tersambung dengan suplai air, listrik, telekomunikasi, dan gas.
"Pada tahap 1 ini ada batch 2 yang sudah sekitar 50 persen, batch 3 yang baru ditandatangani kemarin yang mulai baru berkisar 10 persenan," katanya.
Rencana pembangunan IKN diatur dalam Perpres Nomor 63 Tahun 2022. Regulasi tersebut memaparkan bahwa pembangunan IKN adalah proyek jangka panjang yang akan berlangsung hingga tahun 2045.
Dengan kata lain, jika sesuai dengan rencana, pembangunan IKN baru akan benar-benar rampung 21 tahun lagi.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra