Menuju konten utama

Totti Belum Siap Ucapkan Selamat Tinggal untuk AS Roma

Pemain sepakbola Italia kawakan, Francesco Totti mengakui belum siap mengucapkan selamat tinggal kepada satu-satunya klub yang diperkuat sepanjang karirnya, AS Roma.

Totti Belum Siap Ucapkan Selamat Tinggal untuk AS Roma
Francesco Totti. MARCO BERTORELLO/AFP/Getty Images.

tirto.id -

Legenda klub ibukota Italia AS Roma, Francesco Totti, yang mengakhiri karir sepak bola profesionalnya pada pertandingan melawan Genoa, Minggu (28/5) malam, mengakui belum siap mengucapkan selamat tinggal kepada satu-satunya klub yang diperkuat sepanjang karirnya.

Totti (40) memainkan laga terakhirnya bersama Roma saat menggantikan Mohamed Salah pada menit 54 pada laga yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Roma di Stadion Olimpico.

Totti memulai debutnya bersama Roma pada 1993 atau saat penyerang itu berusia 16 tahun. Bersama Roma, Totti memenangkan satu gelar Serie A, dua piala Coppa Italia dan dua Piala Super Italia dengan rekor 786 pertandingan untuk klub dan mencetak 307 gol.

Setelah pertandingan itu, Totti mengatakan kepada fans bahwa ia belum siap mengucapkan selamat tinggal untuk dunia sepak bola yang telah membesarkan namanya.

"Kami di sini, saatnya telah tiba. Sayangnya, saat itu telah tiba namun saya berharap itu tidak pernah datang," kata Totti kepada penonton dalam sebuah pidato pasca-pertandingan, dilansir dari ESPN, Senin (29/5/2017).

"Dalam beberapa hari terakhir, begitu banyak yang dibicarakan soal saya, hal-hal indah semacam itu. Anda berada di belakang saya, mendorong saya pada masa sulit dan karena itulah saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semuanya," lanjut bekas penyerang Timnas Italia itu.

"Saya menangis sendiri, seperti orang gila. Anda tidak bisa melupakan 25 tahun seperti ini, saya berterima kasih kepada semua orang, bahkan jika ini tidak mudah bagi saya, saya berbicara dengan istri tentang seperti apa tahun-tahun yang sudah berlalu," tuturnya.

Totti juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota keluarga. Satu persatu, ia menyebutkan ibu dan bapak, saudara laki-laki, keluarga dan teman-temannya. Ia juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada istri dan tiga anaknya. "Saya memulai dari sini karena saya tidak yakin apakah saya bisa mengakhiri hal ini," ucap Totti.

Totti yang bergabung dengan akademi Roma saat masih kecil, menceritakan kisah 28 tahun terakhir sebagai anggota klub Roma dan ia mengatakan sekarang adalah saatnya untuk "tumbuh dewasa".

"Tidak mungkin menjelaskan 28 tahun hanya dalam beberapa kalimat, saya ingin melakukannya dengan sebuah lagu atau puisi, tapi saya tidak ahli dalam hal itu. Saya mencoba untuk mengekspresikan diri melalui kaki saya, karena itu cara yang semuanya lebih mudah," kata pria kelahiran Roma 27 September 1976 itu.

"Apakah Anda tahu mainan favorit saya saat masih muda? Sepak bola! Dan tetap sampai sekarang, tapi pada titik tertentu, Anda tumbuh dewasa.," kata Totti yang membela Timnas Italia pada 1998 hingga 2006.

"Terkutuklah waktu! Hal yang sama pada tanggal 17 Juni 2001 (setelah memenangi Liga Italia) kami ingin pergi lebih cepat, saya tidak sabar mendengar wasit meniup peluitnya tiga kali dan itu masih membuat saya merinding hingga sekarang," katanya.

"Sekarang adalah saat untuk mengucapkan terima kasih kepada rekan setim, pelatih, direktur, presiden, dan semua orang yang bekerja sama dengan saya selama bertahun-tahun," lanjut Totti.

"Terlahir menjadi orang Roma dan Romanisti adalah sebuah kehormatan, menjadi kapten tim ini adalah kehormatan. Anda akan selalu ada dalam hidup saya, saya mungkin tidak dapat bersenang-senang dengan kaki saya lagi, tapi hati saya akan selalu bersama Anda," ucap Totti.

"Sekarang saya berjalan menuruni tangga itu, masuk ke ruang ganti yang menyambut saya saat masih kecil dan saya harus pergi karena saya adalah seorang pria," katanya.

Ia menambahkan, "Saya bahagia dan bangga telah memberikan 28 tahun cintaku kepada Roma, saya mencintaimu!"

Baca juga artikel terkait SEPAKBOLA EROPA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Olahraga
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri