Menuju konten utama

Tolong! Pengungsi Gempa-Tsunami Palu Butuh Makanan

Pasca gempa dan tsunami yang melanda Donggala dan Palu, para pengungsi kekurangan logistik seperti makanan dan minuman hingga Sabtu (29/9) malam.

Tolong! Pengungsi Gempa-Tsunami Palu Butuh Makanan
Warga mengungsi di halaman Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018). ANTARA FOTO/Rolex Malaha/pras/18.

tirto.id - Pasca sehari gempa dan tsunami yang melanda wilayah Donggala dan Palu sekitarnya Jumat (28/9) berbagai masalah mulai muncul. Salah satu yang paling krusial adalah kurangnya pasokan logistik makanan dan minuman di wilayah terdampak.

Fanny, 26 tahun, warga Bogor, yang memiliki keluarga di Palu Selatan, persisnya di Jalan Banteng, sempat melakukan kontak dengan keluarganya meski terbatas dan putus-putus. Ia menceritakan kondisi para pengungsi di sana hingga Sabtu malam (29/9) kekurangan logistik.

“Minta tolong bantuan logistik kasihan. Makanan minuman selimut tenda kasihan keluargaku di daerah Banteng dekat lapas,” katanya.

Cerita sama juga disampaikan oleh Maimuna Sideng, 20 tahun, warga Semarang, Jawa Tengah. Ia sempat melakukan kontak dengan dua sepupunya yang kuliah di Kampus Universitas Tadulako (Untad), Jalan Soekarno-Hatta, Palu. Dari penuturan sepupunya, kondisi pengungsi di kawasan Kampus Untad cukup memperihatinkan.

“Yang diperlukan makanan,minuman, pakaian, tenda dan perlengkapan lainnya. Karena mereka sudah dua hari tidur di jalanan,” kata Maimuna kepada Tirto.

Pasokan logistik memang masih jadi persoalan, jurnalis Tirto Arbi Sumandoyo yang berada di Kota Palu kesulitan mendapatkan makanan sejak siang hari, Sabtu (29/9). “Belum ada warung yang buka. Susah cari nasi di sini, darurat logistik,” kata Arbi.

Persoalan bantuan logistik di kawasan terdampak gempa-tsunami Donggala dan Palu memang masih jadi hal pelik, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku telah mengirimkan bantuan dari Gudang Pusat Kemensos di Bekasi. Bantuan yang dikirimkan mencakup 1.000 kardus makanan cepat saji, 2.000 velbed, 25 tenda serbaguna, 3000 tenda gulung, 2 paket perlengkapan dapur umum lapangan, 1.000 matras, dan 1.500 kasur.

"Untuk hal tersebut kamensos sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI untuk menyiapkan Pesawat Hercules untuk pengiriman bantuan darurat dari gudang pusat. Kemensos juga telah memerintahkan mobilisasi bantuan darurat dari stok yang ada di Gudang Regional Timur melalu jalur darat,” kaa Agus dalam keterangan rersminya Sabtu (29/9).

Selain itu, ada juga bantuan dari Gudang Kemensos Regional Timur yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan. Bantuan terdiri dari 100 velbed, 2 tenda serbaguna keluarga, 1500 matras, 3000 selimut, 200 family kit, 200 kids ware, 100 tenda gulung, 345 food ware, 100 paket sandang.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemda Provinsi Gorontalo karena di gudang Pemda Gorontalo terdapat barang dari Kementerian Sosial yang juga akan dimobilisasi ke daerah bencana," tegasnya.

Jumlah bantuan yang dikerahkan pemerintah pusat melalui Kemensos di hari pertama setelah gempa dan tsunami belum seberapa bila dibandingkan dengan jumlah pengungsi yang diperkirakan mencapai belasan ribu jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jumlah pengungsi di Palu sajahingga Sabtu sore (29/9)mencapai 16.732 jiwa yang tersebar di 24 titik pengungsian.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA atau tulisan lainnya dari Dieqy Hasbi Widhana

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dieqy Hasbi Widhana
Editor: Suhendra