tirto.id - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut anggaran dari Kementrian Keuangan sebesar Rp400.075.185.000.
Anggaran tersebut digunakan untuk Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI sebesar Rp100.029.855.000 dan Staf Operasi (Sops) TNI sebanyak Rp300.045.330.000.
Hal tersebut ia sampaikan saat rapat kerja bersama DPD RI tentang evaluasi dukungan pengamanan Pemilu 2019.
"Dalam pelaksanaan pemilu serentak, TNI mendapat dukungan anggaran dari Kementrian Keuangan sebesar Rp400.075.185.000," kata Hadi saat memaparkan hasil evaluasi di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).
Ia mengatakan, selama pelaksanaan Pemilu 2019, TNI bertugas melakukan pengamanan untuk membantu Polri.
TNI telah mengerahkan pasukan sebanyak 181.436 prajurit. Dengan rincian Bantuan Kendali Operasi (BKO) untuk Polri sebanyak 70.571 pasukan.
"Kemudian cadangan yang tersebar di seluruh Kotama Korps TNI dan Kodam di seluruh wilayah Indonesia ada 106.855 orang. Cadangan terpusat TNI yang selalu ada di Jakarta itu sekitar 4.000 orang," kata Hadi.
"Dengan demikian sejumlah 177.436 personel di seluruh Kotama, Korps TNI telah tersiaga dan tergelar di seluruh wilayah Indonesia," lanjut Hadi.
TNI, kata dia, juga menyiapkan cadangan terpusat sebanyak 4.000 personel pasukan dari Kostrad, Kopassus, Marinir, Kopaskas, Momilamil, Konlutnas.
Alutsista juga disiapkan untuk pengamanan Pemilu 2019. Di antaranya pesawat heli dari TNI AD, KRI TNI AL, dan pesawat hercules dari TNI AU.
Hadi merinci jumlah pasukan yang dikerahkan dari TNI AD 163.694 orang, TNI AL 11.117 orang dan TNI AU 6.625 orang.
"Namun demikian untuk mendukung Pemilu 2019, TNI juga menyiapkan alutsista cadangan," kata dia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali