tirto.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menjamin data pemilih potensial pemilih pemilu (DP4) Pilkada 2024 aman. Tito beralasan, data penduduk yang menjadi pemilih potensial di Pilkada 2024 diberikan dalam bentuk file soft copy terenkripsi dan terinci. Ia pesimistis terjadi kebocoran data dalam upaya pemberian data tersebut.
“Data ini (data pemilih) kementerian berikan dalam bentuk soft copy yang sudah dienkripsi, dan itu sudah di-breakdown (rincikan) semuanya, per provinsi, kabupaten kota, jadi karena sudah di-encrypt nggak mungkin akan terjadi kebocoran,” kata Tito saat rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Tito mengeklaim, data pemiilih potensial tidak mungkin bocor dari Kementerian Dalam Negeri jika terjadi kebocoran data di masa depan. Ia malah khawatir kebocoran terjadi setelah data diberikan ke KPU.
“Kalau terjadi kebocoran nggak mungkin bocornya di Dukcapil Kemendagri, tapi yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan kebocoran di KPU sendiri,” tutur dia.
Tito menambahkan, data dari pemerintah ke data KPU RI akan diberikan kepada KPU daerah untuk melakukan verifikasi lapangan. Adapun Kemendagri tetap melakukan pembantuan terhadap perkembangan data di masyarakat.
“Kami tahu setiap bulan data masyarakat ini bergerak, ada yang wafat, ada yang masuk anggota TNI/Polri, tidak memenuhi hak pilih dan seterusnya, pindah alamat. Nah ini selalu kami update karena kami mendapatkan input dari seluruh kabupaten/kota,” jelas Tito.
Selain itu, hasil pembaruan data tersebut akan diserahkan KPU RI untuk diteruskan kepada KPU daerah dalam melakukan verifikasi di lapangan. “Sehingga akan terbentuk betul-betul data pemilih yang akurat yang permanen nantinya,” kata dia.
Untuk diketahui, data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) untuk Pilkada Serentak 2024 mencapai 207.110.768 jiwa. Dengan rincian jumlah pemilih perempuan sebanyak 103.882.020 jiwa, sementara pemilih laki-laki tercatat 103.228.748 jiwa. Data itu disebut sudah diserahkan Kementerian Dalam Negeri ke KPU RI pada Mei 2024 lalu di era kepemimpinan Hasyim Asy'ari.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher