Menuju konten utama

Tips Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi

Perut kembung pada bayi bisa disebabkan oleh sejumlah beragam faktor. Terdapat sejumlah langkah mudah yang bisa dilakukan oleh para ibu untuk mengurangi kembung pada perut bayi.  

Tips Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi
Ilustrasi Bayi Menangis. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Persoalan bayi yang mengalami masalah pencernaan dengan tanda kembung pada perut menjadi hal yang lumrah ditemui. Tidak sedikit bayi yang pernah mengalaminya.

Meskipun termasuk permasalahan ringan, kembung pada perut bayi tetap harus diwaspadai karena bisa menjadi pertanda penyakit yang serius.

Apabila si kecil sering bersendawa atau kentut lebih dari 10 kali dalam sehari, bisa jadi hal tersebut adalah pertanda perutnya sedang kembung. Tidak hanya itu, dikutip dari laman Friso, bayi akan sering rewel dan menangis karena rasa tidak nyaman dalam perutnya.

Sebagaimana dilansir laman Medical News Today, kembung pada perut bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Setidaknya terdapat enam faktor yang bisa memicu perut bayi kembung.

Pertama, kembung bisa terjadi karena bayi menelan udara akibat kesalahan posisi saat menyusu ke ibunya atau minum dari botol. Bayi pun dapat menelan udara hanya karena banyak mengoceh.

Kedua, menangis berlebihan pun bisa membuat bayi menelan udara berlebih sehingga kemudian kembung. Pada sebagian kasus, perut bayi akan kembung usai menangis terlalu lama. Tetapi, sulit untuk memastikan apakah bayi kembung karena menangis, atau sebaliknya. Maka, penting untuk segera menenangkan bayi saat ia menangis dan mencari tahu penyebabnya.

Ketiga, gangguan pencernaan ringan dapat memicu perut bayi kembung. Hal ini bisa terjadi sebab gangguan semacam konstipasi (sembelit). Pada sebagian kasus, perut kembung juga dapat dipicu oleh kondisi gastrointestinal, seperti refluks. Berkonsultasi dengan dokter spesialis anak menjadi penting jika kembung pada perut bayi terjadi terlalu sering.

Keempat, perut bayi kembung juga bisa karena saluran pencernaan yang belum matang. Masalah ini dapat terjadi karena tubuh bayi masih belajar cara mencerna makanan.

Kelima, virus gastrointestinal juga dapat menyebabkan kembung pada bayi. Biasanya kondisi itu dibarengi dengan muntah dan diare.

Keenam, makanan baru dan padat yang dikonsumsi bayi juga dapat menyebabkan peningkatan gas di perutnya. Di sebagian kasus, perut bayi kembung karena saluran pencernaannya sensitif terhadap makanan tertentu.

Selain enam faktor di atas, sejumlah hal lain juga dapat memicu perut bayi kembung. Para ibu perlu jeli untuk mendeteksi penyebabnya. Selain itu, konsultasi ke dokter penting dilakukan jika masalah perut kembung pada bayi terindikasi serius.

Tips Mengatasi Kembung pada Perut Bayi

Setidaknya terdapat enam langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kembung pada perut bayi, seperti dilansir laman Enfagrow. Daftar enam langkah tersebut beserta penjelasannya adalah sebagaimana perincian berikut ini.

1. Cermati makanan yang dikonsumsi ibu

Makanan seperti kacang-kacangan, kembang kol, dan brokoli menjadi dapat memicu penumpukan gas pada perut bayi. Hilangkan makanan yang dicurigai berpengaruh terhadap kesehatan si kecil tersebut dari menu makanan ibu untuk beberapa hari.

Lihat apakah keluhan perut kembung si kecil berkurang. Apabila makanan merupakan pemicunya, sebaiknya ibu hanya mengonsumsi makanan tersebut sesekali saja.

2. Pastikan susu formula teraduk dengan baik

Jika Ibu menggunakan susu formula untuk bayi, pastikan adukan susu segar tercampur dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan mendiamkan susu selama satu hingga dua menit sebelum diberikan kepada si kecil. Pasalnya, semakin banyak campurannya dikocok, udara dan gelembung di dalamnya juga bertambah. Jika ini ditelan oleh si kecil, perutnya bisa mudah kembung.

3. Ganti botol susu dan perbaiki posisi bayi saat minum

Beberapa botol susu dirancang khusus untuk mengurangi jumlah udara yang masuk saat ke perut si kecil saat minum susu. Selain itu, ibu perlu memegang kepala si kecil lebih tinggi dari tubuhnya dan berada di posisi sekitar 45 derajat saat menuangkan susu ke mulut buah hatinya.

4. Ketahui jenis dot yang dibutuhkan si kecil

Dot memiliki beberapa jenis ukuran berbeda yang dapat mengontrol arus susu formula. Jadi, dot untuk si kecil yang baru lahir memiliki arus yang lambat. Sementara untuk si kecil yang sudah lebih besar arusnya jauh lebih cepat. Pastikan Ibu menggunakan dot yang tepat untuk si kecil sesuai usianya.

5. Posisikan si kecil untuk mengeluarkan gas dari perutnya dengan benar

Posisikan si kecil tegak selama 20 sampai 30 menit setelah ia makan. Jika perut si kecil masih kembung, bersendawa dapat membantu mengeluarkan gas, yang muncul karena si kecil menelan terlalu banyak udara. Terdapat tiga jenis cara yang bisa dilakukan oleh para ibu.

Pertama, posisikan si kecil berlawanan dengan dada Ibu (tubuh si kecil menghadap ke tubuh Ibu), letakkan kepalanya di bahu Ibu. Lalu tepuk dan usap punggung si kecil.

Kedua, letakkan si kecil di pangkuan Ibu dan topang dada serta kepala si kecil pada satu tangan. Lalu, tepuk punggung si kecil dengan lembut memakai tangan yang lain. Pastikan Ibu menahan bagian dagu si kecil, bukan lehernya.

Ketiga, tidurkan si kecil di pangkuan Ibu, dengan perut mengarah ke bawah. Topang kepala si kecil dan pastikan lebih tinggi dari dadanya. Perlahan usap dan tepuk punggungnya dengan lembut.

6. Gunakan handuk hangat

Jika tidak bisa menyendawakan si kecil dengan satu posisi, maka coba cara yang lain. Meletakkan handuk yang sudah direndam dengan air hangat hangat di perut si kecil juga dapat mengurangi kembung pad perut bayi. Agar tidak rewel atau menangis, ajak si kecil berjalan-jalan sebentar atau ayunkan badannya dengan lembut.

Baca juga artikel terkait BAYI atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Addi M Idhom