Menuju konten utama

Tips, Manfaat, dan Waktu yang Tepat Mencukur Rambut Bayi

Tips, manfaat, dan waktu yang tepat untuk mencukur rambut bayi baru lahir.

Tips, Manfaat, dan Waktu yang Tepat Mencukur Rambut Bayi
Ilustrasi Bayi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Mencukur rambut bayi cukur rambut bayi adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Banyak orang menyebutkan, jika mencukur rambut bayi haruslah sampai habis. Tetapi kapan sebaiknya rambut bayi harus dicukur?

Situs resmi Cussons Indonesia menyebutkan, akar rambut bayi, terbentuk sejak janin di dalam kandungan berusia 8 minggu, dan berkembang terus hingga lahir. Rambut bayi disebut dengan velus.

Ada tiga manfaat umum yang didapatkan saat mencukur rambut bayi:

  1. Mencukur rambut bayi dapat membersihkan lemak dan kotoran yang menempel pada sekujur tubuh bayi dan juga pada rambutnya. Dengan mencukur rambut bayi sampai habis, sisa-sisa lemak dan kotoran yang menempel pada tubuh bayi akan terbuang.
  2. Bila ada masalah pada kulit kepala bayi, seperti infeksi di kulit kepalanya, maka bisa dengan mudah terlihat infeksinya dan juga mencegah agar infeksi tidak berkelanjutan.
  3. Nyaman untuk kepala bayi. Jika rambut kepala bayi dicukur sampai habis, bayi akan merasa nyaman karena sirkulasi udara dapat megurangi suhu panas pada kulit kepala bayi.

Alat yang diperlukan untuk mencukur adalah gunting rambut, pisau cukur, 2 handuk kecil yang lembut, dan air hangat secukupnya. Gunting rambut bayi yang masih panjang, kemudian cukur rambut bayi menggunakan pisau cukur.

Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tradisi waktu mencukur rambut bayi pada masyarakat Indonesia berbeda-beda. Ada yang dilakukan pada hari ketujuh setelah lahir, dan ada juga yang melakukan tradisi tersebut pada hari keempat puluh.

Pada dasarnya, tidak ada waktu khusus kapan rambut bayi harus dicukur untuk pertama kalinya.

“Boleh dicukur, boleh tidak,” tegas ahli perinatologi dari RS Cipto Mangunkusumo Dr. Rosalina Dewi Roeslani, Sp.A(K) di Jakarta.

Rambut pertama bayi atau velus akan rontok sendirinya pada bulan-bulan pertama. Tanpa dicukur pun, rambut halus tersebut akan rontok pada waktunya.

Pada bayi yang sudah lebih besar, rambut boleh dicukur sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika rambut sudah terlalu panjang sehingga menutupi mata atau mengganggu anak bergerak dan bermain. Saat memotong rambut, pastikan keamanan dan kenyamanan anak.

Tetapi yang perlu diingat agar orangtua menghindari membuat anak ketakutan dan pastikan kebersihan alat-alat yang digunakan seperti gunting, pisau cukur, dan sisir.

Selain itu, hal yang lebih penting dilakukan daripada memotong rambut adalah menjaga kebersihan kulit kepala. Rambut bayi sebaiknya dikeramas setiap dua sampai tiga hari sekali dengan menggunakan sampo yang sesuai.

Tetapi tidak disarankan untuk keramas tiap hari karena dapat menghilangkan lapisan lemak kulit kepala dan menyebabkan kulit kering.

Salah satu masalah yang sering ditemui terkait kulit kepala adalah dermatitis seboroik, yang muncul sebagai lapisan atau serpihan berawarna kuning berminyak yang menempel pada kulit kepala.

Kondisi ini kadang baru disadari ketika rambut bayi dicukur hingga botak. Pada bayi dengan kondisi ini, gunakanlah sampo hipoalergenik, karena salah satu penyebabnya adalah alergi.

Mencukur rambut bayi dapat dilakukan saat bayi tertidur lelap agar bayi tidak rewel ketika dicukur rambutnya.

Pastikanlah ketika bayi tertidur, perut bayi dalam keadaan yang kenyang. Memotong rambut bayi bisa menghabiskan waktu sampai 2 jam lamanya, karenanya harus dilakukan dengan rileks dan hati-hati.

Baca juga artikel terkait BAYI atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH