tirto.id - Bayi memerlukan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) saat berusia 6 bulan ke atas. Seiring pertumbuhan bayi, kebutuhan nutrisi di dalam tubuh bayi pun juga ikut berkembang. Pemberian ASI saja pada bayi berusia 6 bulan atau lebih, tidak dapat mencukupi nutrisinya.
Pada usia 6-24 bulan adalah waktu di mana malnutrisi dimulai pada banyak bayi. Nutrisi yang seimbang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan bayi.
Laman resmi Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, nutrisi yang diperlukan bayi terdiri dari makronutrein dan mikronutrein.
Makronutrien seperti karbohidrat, protein dan lemak, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Mikronutrein seperti besi, seng, kalsium, tembaga dan yodium. Untuk itu bayi pada usia ini memerlukan MPASI.
Saat ini sudah banyak MPASI komersial yang dijual di pasaran. Kesalahan yang ditemukan adalah penilaian buruk terhadap MPASI komersial.
Padahal MPASI komersial yang dibuat oleh produsen sudah berdasarkan ketentuan khusus dari lembaga kesehatan dunia atau WHO.
Berikut ini ada beberapa manfaat MPASI komersial:
- Keamanan terjamin
- Dibuat dengan steril
- Memiliki kandungan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi
Oleh karena itu, para ibu tidak perlu khawatir dan takut lagi terhadap MPASI komersial, tetapi perlu ketelitian untuk melihat apakah MPASI komersial yang dipilih sudah mendapatkan ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau belum.
Jika sudah dan mendapatkan ijin edar, bisa dipastikan bahwa MPASI tersebut sudah lulus uji dan surah mengikuti ketentuan khusus dari WHO.
Melalui situs resmi BPOM, ketua BPOM Penny K. Lukito menyatakan, BPOM berkomitmen untuk turut mendukung berbagai upaya yang disediakan pemerintah dan masyarakat untuk ketersediaan MPASI yang aman, bermutu dan bergizi bagi bayi.
Penny juga menambahkan bahwa dalam 1000 hari pertama kehidupan, keamanan, mutu dan gizi pangan menjadi hal yang penting dan merupakan hak bagi masyarakat.
Memberikan MPASI pada bayi bukan hanya tentang mengenyangkan bayi, tapi tentang bagaimana semua nutrisi tercukupi dengan baik dalam satu kali makan.
Penulis: Irene Aprilya Meok
Editor: Dhita Koesno
