Menuju konten utama

Thomas Djiwandono Geser Wisnu Wardhana Jadi Bendum Tim Prabowo

"Nama saya pertama ada nama beliau juga dikumandangkan, tapi itu daftar yang belum formal," tegas Tomy.

Thomas Djiwandono Geser Wisnu Wardhana Jadi Bendum Tim Prabowo
Header TVR Partai Gerindra. tirto.id/Dio.

tirto.id -

Bendahara Umum Partai Gerindra, Thomas Djiwandono didapuk menjadi Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Nama pengusaha Wisnu Wardhana yang dikabarkan belakangan ini tergeser di waktu-waktu terakhir.

Nama Wisnu Wardhana muncul di daftar susunan badan pemenangan nasional Prabowo-Sandi pada tanggal 19 September 2018. Posisinya saat itu adalah sebagai Bendahara I. Nama Thomas atau kerap disapa Tomy ini berada di posisi Bendahara II.

"Nama saya pertama ada nama beliau juga dikumandangkan, tapi itu daftar yang belum formal," tegas Tomy pada Tirto, Selasa (25/9/2018).

Tomy tidak bisa menyebutkan penyebab ia menjadi pengganti Wisnu di posisi Bendahara I atau Bendahara umum. Menurutnya, sejak awal pembahasan namanya sudah ada. Terpilihnya dia menjadi proses seleksi biasa.

"Saya sudah dari 2008 jadi Bendahara Umum Partai Gerindra. Ini natural aja sebetulnya. Saya juga sebagai bendahara tim kampanye nasional," ucapnya.

Namun, Tomy tidak memberi keterangan dengan jelas terkait waktu penunjukan dirinya sebagai Bendahara Umum. Gerindra sendiri diberi waktu menyetorkan susunan TKN sampai pada hari Senin (24/9/2018) ke KPU. Ia juga tidak mau berkomentar soal hilangnya nama Tomy dari tim bendahara.

"Hubungan saya dengan Pak Wisnu baik. Kalau soal normatif itu silakan tanyakan ke TKN," katanya lagi.

Namun, hingga Sabtu (22/9/2018) nama Wisnu masih menjadi calon Bendahara Umum paling kuat. Juru bicara TKN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan bahwa Wisnu adalah tokoh yang dirasa cocok untuk menjadi bendahara tim pemenangan.

Andre menyatakan belum mengetahui secara detail apa saja langkah-langkah Wishnu untuk mendapat dana kampanye. Meski tak menafikan potensi koneksi Wishnu sebagai pengusaha untuk mencari uang, akan tetapi ia menyebut itu bukan yang utama.

"Yang penting bukan koneksi tapi dukungan rakyat. Saya rasa dengan dukungan rakyat dana kampanye Pak Prabowo dan bang Sandi akan tertutupi," yakinnya kepada Tirto, Sabtu (23/9/2018) lalu. Andre secara spesifik memberi contoh penggalangan dana dari masyarakat yang dilakukan Prabowo sejak Juni 2018.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri