tirto.id -
"Enggak ada (lobi-lobi). Beliau kan menteri senior, kemaritiman itu salah satu bagiannya pariwisata. Oleh karena itu, beliau juga in charge untuk sampaikan beberapa bottle neck di Mandalika jadi itu inti yang kami bicarakan," kat TGB, di Kantor ICMI, Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018).
Selain itu, menurut TGB, dalam kesempatan itu ia meminta dukungan kepada Luhut untuk memajukan pariwisata di NTB, khususnya di Mandalika.
"Pilpres itu tentang kontestasi anak bangsa," kata TGB.
Sementara, perihal ancaman sanksi dari Demokrat, TGB menyatakan tidak ada masalah dengan partainya tersebut. Ia pun mengaku sampai saat ini tidak mendapat sanksi dari Demokrat.
"'Jadi menurut saya gak salah apa yang saya sampaikan bang' saya panggil bang karena beliau yang paling tua jadi bukan curhat sama sekali," kata TGB.
"Pak TGB ketemu saya tadi malam, kami bincang-bincang baik-baik aja, dia orang baik," kata Luhut, di HKBP Pulogadung, Selasa (10/7/2018).
Akan tetapi Luhut tidak menyebutkan kepada wartawan tempat pertemuannya dengan TGB. Ia hanya menyatakan dalam pertemuan itu terdapat perbincangan seputar pemilihan presiden dan keputusan TGB mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Dalam perbincangan keduanya, kata Luhut, TGB mengeluhkan ancaman sanksi dari Demokrat karena keputusannya mendukung Jokowi.
"Dia juga bilang ‘yang salah apa bang? kan saya hanya mendudukkan supaya kita jangan, bangsa ini jadi berkelahi’," kata Luhut menirukan ucapan TGB.
Selain bicara soal itu, Luhut mengaku keduanya membicarakan hal lain yang tak bisa disampaikannya secara terbuka kepada wartawan.
"Semua aspek (diperbincangkan) kita ini baik, beda pendapat ndak ada masalah," kata Luhut.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yulaika Ramadhani