Menuju konten utama

Tema Jumat Agung 2023, Makna, dan Pesan Paskah PGI

Berikut adalah tema Jumat Agung 2023, termasuk makna dan pesan Paskah dari PGI.

Tema Jumat Agung 2023, Makna, dan Pesan Paskah PGI
Seorang pastor memimpin perayaan Jumat Agung yang ditayangkan daring di Gereja Katedral Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (10/4/2020). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/pras.

tirto.id - Jumat Agung merupakan salah satu dari tiga hari suci sebelum Minggu Paskah. Hari itu dirayakan oleh umat Kristiani menjelang Paskah, sekaligus menjadi peringatan penyaliban dan wafatnya Yesus Kristus di Golgota. Lantas, apa makna dan pesan Paskah PGI?

Melansir laman imankatolik.or.id, pada Jumat Agung, umat Kristiani memperingati kematian Yesus di atas kayu salib. Lebih dari itu, Jumat Agung menjadi salah satu hari terpenting umat Kristen dan dianggap sebagai puncak pelayanan Yesus di dunia.

Hari kematian Yesus sendiri dihitung tiga hari sebelum hari Sabat, sehingga menurut kalender Kristen, hari tersebut jatuh pada hari Jumat, sedangkan pada kalender Yahudi jatuh pada Kamis.

Cerita penyaliban Yesus tercantum di dalam Alkitab dan disebut dalam keempat Injil yang dimulai dengan kisah Perjamuan Kudus, pengkhianatan Yudas Iskariot, Yesus berdoa di taman Getsemani, penangkapan Yesus, penyangkalan Petrus terhadap Yesus sebanyak tiga kali, Yesus diadili Mahkamah Agama, serta Yesus dihadapkan kepada Pontius Pilatus dan Herodes.

Setelah itu, cerita di dalam Alkitab dilanjutkan dengan kisah kebangkitan Yesus, penampakan Yesus kepada murid-muridnya dan orang banyak, kemudian kenaikan Yesus ke surga.

Secara garis besar, Jumat Agung memiliki makna yang penting dalam sejarah umat Kristen. Hal tersebut berkaitan dengan momen penyaliban dan kebangkitan Yesus yang menjadi titik awal dari kehidupan seluruh umat.

Di Indonesia, perayaan Jumat Agung kerap disebut sebagai hari Wafat Isa Al-Masih, namun memiliki tanggal yang berbeda-beda tiap tahunnya, mengikuti hari Paskah. Di tahun 2023, Jumat Agung akan dirayakan pada Jumat, 7 April 2023.

Berkenaan dengan perayaan Jumat Agung, terutama bagi umat Kristen Katolik terdapat Pekan Suci umat Kristen yang terdiri dari lima bagian, yakni di antaranya:

1. Minggu Palma (Palem), saat Yesus masuk kota Yerusalem, disambut dan dielu-elukan sebagai seorang raja.

2. Kamis Putih, saat Yesus mengadakan Perjamuan Malam terakhir bersama para muridNya

3. Jumat Agung, saat Yesus diadili dan dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan.

4. Sabtu Suci, saat Yesus turun ke tempat penantian, ke dunia orang mati, untuk mengabarkan Injil.

5. Hari Minggu Paskah, saat Yesus bangkit kembali dari antara orang mati.

Sebagai pelengkap, berikut rincian tema Jumat Agung lengkap dengan pesan paskah PGI.

Tema Khotbah Jumat Agung 7 April 2023

Melansir gkjw.or.id, berikut rincian tema dan bacaan yang dibacakan saat khotbah Jumat Agung 7 April 2023.

Kasih yang Rela Berkorban

Jumat Agung | Perjamuan Kudus Masa Paskah Stola Merah

Bacaan 1: Yesaya 52 : 13 – 53 : 12

Bacaan 2: Ibrani 10 : 16 – 25

Bacaan 3: Yohanes 18 : 1 – 19 : 42

Tema Liturgis: GKJW Meneladani Solidaritas Yesus Melalui Kerelaan Berkorban

Tema Khotbah: Kasih Yang Rela Berkorban

Di samping itu, melansir gkimmesias.web.id, tema khotbah Jumat Agung yang kedua yakni “Kematian yang Membawa Kehidupan” (1 Petrus 2:18 – 25).

Rangkaian Ibadah Jumat Agung dan Paskah:

  • Kamis, 06 April, Pkl. 19.00 - Refleksi dan Doa
  • Jumat, 07 April, Pkl 06.00 -14.30 - Doa Berantai di rumah masing-masing
  • Jumat, 07 April, Pkl. 16.00 - Kebaktian Jumat Agung, Baptisan/Sidi dan Perjamuan Kudus
  • Minggu, 09 April, Pkl. 07.00 dan 09.30 - KKR Paskah

Puasa akan diadakan pada hari Jumat, (07 April 2023) mulai bangun tidur dan diakhiri dengan mengikuti Perjamuan Kudus di gereja (Pkl.16.00).

Jemaat dapat mengisi Lembar Pokok Doa dan mengumpulkannya secara langsung atau melalui WA kepada Sdri. Melisa Febrianti serta mengisi Jadwal Doa Berantai di Majalah Dinding paling lambat hari Jumat (31 Maret 2023).

Pesan Paskah PGI 2023

“IA MENDAHULUI KAMU KE GALILEA; JANGAN TAKUT!”

(Bdk. Mat 28 : 7, 10)

Saudara-saudari seiman di dalam Kristus,

Tanpa terasa kita memasuki masa Paskah. Paskah tahun ini merupakan yang perdana setelah masa pandemi global yang relatif telah berakhir. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Allah yang oleh karena kemurahan-Nya telah menolong kita melewati masa mencekam tersebut. Kita juga mengapresiasi kerja keras semua pihak, baik pemerintah, pekerja medis dan paramedis, relawan, organisasi-organisasi non pemerintah, maupun warga masyarakat. Kita teringat bahwa pesan Paskah 2022 lalu, yang mengambil tema “Tak Terpisahkan dari Kasih Allah” (Rm. 8:38-39), sungguh sudah kita rasakan sepanjang tahun lalu hingga sekarang. Tuhan bersama kita melalui masa-masa sulit tersebut. Kasih Kristus adalah sebuah kenyataan yang amat berharga.

Pada Paskah tahun ini, PGI mengambil nas dari Matius 28:7, 10, karena kita menyadari bahwa kita belum sungguh-sungguh terlepas dari banyak masalah krusial. Setelah berlalunya pandemi Covid-19, kita menghadapi ketidakpastian ekonomi dan politik akibat perang Rusia-Ukraina yang diperkirakan memicu inflasi dan krisis ekonomi yang sudah terjadi di beberapa negara dan akan menghantam lebih banyak negara, gempa dahsyat di Turki, dan mulai memanasnya suhu politik di Tanah Air menjelang Pilpres dan Pilkada serempak pada 2024 yang berpotensi memunculkan benturan bermotif SARA.

Nas di atas berbicara mengenai kehadiran Kristus yang mendahului kita semua. Kristus yang tadinya mati dan meninggalkan para murid, kini bangkit, hadir serta bersama para murid dengan cara mendahului mereka ke Galilea. Kembali ke Galilea yang tidak dapat membanggakan simbol-simbol sesakral Bait Suci, daerah yang dihuni bersama Goyim, bangsa-bangsa yang tak bersunat!

Orientasi baru setelah kebangkitan Kristus ini menegaskan ulang misi-Nya yang terarah kepada “yang lain”, seperti yang ditunjukkan penulis Injil Matius sejak awal. Kita diingatkan bahwa di antara nenek moyang Yesus terdapat perempuan Moab (Mat. 1:5). Saat Ia lahir, orang-orang asing yang dikenal sebagai orang Majus ikut menyambut-Nya (Mat. 2:1-12). Setelah Ia bangkit, ruang untuk Kabar Baik itu kembali terarah kepada “yang lain”, kepada segala suku dan bangsa (Mat. 28:19).

Kristus yang bangkit memberi sinyal baru mulainya gerakan baru dengan harapan dan tatapan baru. Benar, Ia pernah menjadi korban ketidakadilan di tangan bangsa-Nya sendiri, di kota yang diyakini sebagai kota tersuci di bumi. Namun, pengalaman tragis itu tak dapat melumpuhkan daya juang yang diinspirasi oleh kebangkitan-Nya. Di Galilea, tempat yang jauh dari titik tersuci dalam keyakinan Yahudi, Ia meyakinkan para murid bahwa segala kuasa di surga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya (Mat. 28:18). Kekuatan baru inilah yang memberdayakan para murid dan gereja di sepanjang zaman itu untuk mewartakan dan mewujudkan Kabar Baik bagi segala bangsa!

Kristus yang bangkit mendahului kita ke Galilea untuk mengajak kita melihat ulang hidup dan misi gereja dalam terang kebangkitan-Nya. Tragedi politis seperti yang dialami-Nya, bencana kemanusiaan dan alam niscaya berulang dari zaman ke zaman. Namun, sekali lagi, kita diajak untuk kembali ke “Galilea” yang mengingatkan kita pada visi awal yang menggerakkan gereja untuk bersaksi dan menghadirkan Kabar Baik-Nya dalam berbagai situasi yang terjadi, entah itu bayang-bayang resesi ekonomi, memanasnya suhu politik di tanah air, atau bencana-bencana yang melanda silih berganti.

Oleh karena itu, saudara-saudari seiman di dalam Kristus, di masa Paskah 2023 ini, izinkanlah Kristus hadir dan mendahului kita dengan menunjukkan jalan melalui kebangkitan sesudah kematian. Yesus telah memberikan panduan yang jelas bagi kita untuk menemukan orientasi baru, menjadi gereja dan pribadi-pribadi yang terus berupaya menguak ruang bagi “yang lain”, berjuang bersama “yang lain”. Kita tak perlu takut karena Dia Yang Bangkit senantiasa hadir dan mendahului kita menuju ”Galilea”. Seperti kepada para murid-Nya, kita diajak untuk “menyusul” Kristus dengan meyakini kuasa kebangkitan-Nya. Kita akan melihat Kristus yang bangkit di sana! Kristus yang hidup dan berkuasa menyertai kita senantiasa.

Selamat Paskah!

Teriring salam dan doa kami,

a.n Majelis Pekerja Harian PGI

Pdt. Gomar Gultom

Ketua Umum

Pdt. Jacklevyn F. Manuputty

Sekretaris Umum.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto