tirto.id - Hari ASEAN 2022 akan diperingati pada 8 Agustus. Pada hari ini, Kamboja selaku ASEAN Chair 2022 (Ketua ASEAN) mengambil tema "ASEAN A.C.T.: Adressing Challenges Together" atau ASEAN A.C.T.: Mengatasi Tantangan Bersama".
Tema tersebut menggarisbawahi semangat ASEAN yaitu "Togetherness" atau "Kebersamaan" sebagai satu komunitas dan kemauan bersama dalam upaya kolektif mengatasi tantangan yang dihadapi di kawasan ASEAN.
“Kebersamaan” menekankan pendekatan berorientasi aksi ASEAN yaitu berdasarkan keterbukaan, itikad baik, solidaritas, dan harmoni dalam keluarga ASEAN.
Di bawah tema ini, Kamboja berusaha membawa ASEAN menjadi lebih harmonis damai, stabil, dan sejahtera, mendukung keterlibatan ASEAN dengan kawasan yang lebih luas.
ASEAN juga menanggapi dampak dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh tantangan regional dan global, termasuk pandemi COVID-19.
Tantangan lain yang dihadapi ASEAN adalah perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan, persaingan antara negara-negara besar, proteksionisme, sengketa teritorial, perang dagang dan persaingan teknologi, adat-istiadat lainnya, dan ancaman keamanan.
Mengikuti prestasi kepemimpinan sebelumnya, Kamboja akan mengarahkan upaya kolektif ASEAN untuk menyelesaikan tugas-tugas penting, terutama mempercepat proses pembangunan ASEAN yang adil, kuat, dan inklusif.
Komunitas yang sejalan dengan semangat inti ASEAN: “Satu Visi, Satu” Identitas, Satu Komunitas”.
Sejarah ASEAN
ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh lima Negara Anggota, yaitu, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Brunei Darussalam bergabung pada tanggal 8 Januari 1984, Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada tanggal 23 Juli 1997, dan Kamboja pada tanggal 30 April 1999.
Deklarasi ASEAN menyatakan bahwa maksud dan tujuan dari Asosiasi adalah:
- untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan budaya di kawasan.
- untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan terhadap keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan antara negara-negara di kawasan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menjelang abad ke-21, ASEAN menyepakati untuk mengembangkan suatu kawasan yang terintegrasi dengan membentuk suatu komunitas negara-negara Asia Tenggara yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling peduli, diikat bersama dalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020.
Harapan tersebut dituangkan dalam Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997. Untuk merealisasikan harapan tersebut, ASEAN mengesahkan Bali Concord II pada KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 yang menyetujui pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community) dan target tersebut dipercepat menjadi tahun 2015.
Untuk menjadikan ASEAN sebagai Asosiasi yang berdasarkan hukum dan menjadi subyek hukum, telah ditandatangani Piagam ASEAN pada tahun 2007. Setelah diratifikasi oleh 10 negara anggota ASEAN, Piagam ini mulai berlaku pada tanggal 15 Desember 2008.
Editor: Addi M Idhom