Menuju konten utama

Teks Khutbah Jumat Amalan Bulan Safar NU dan Doa Khutbah Kedua

Teks Khutbah Jumat tentang beberapa amalan yang biasa dikerjakan kalangan NU selama bulan Safar.

Teks Khutbah Jumat Amalan Bulan Safar NU dan Doa Khutbah Kedua
Suasana ibadah shalat Jumat di Masjid Jamik Nurul Huda, Blang Bintang, Aceh Besar, Jumat (4/9/2020). ANTARA/M Ifdhal

tirto.id - Teks Khutbah Jumat akan menjelaskan terkait beberapa amalan yang biasa dikerjakan kalangan NU selama bulan Safar.

Salah satu peristiwa penting dalam bulan safar ialah awal mula Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah menuju Madinah.

Rasulullah meninggalkan kediaman malam hari, 27 Safar tahun 13 Nubuwwah/12-13 September 622 M menuju rumah Abu Bakar. Mereka bersembunyi di Gua Tsur selama 3 malam.

Pada awal bulan Rabi'ul-Awwal/16 September, Nabi mulai hijrah menuju Madinah sembari mengucapkan doa:

"Ya Allah, sungguh Engkau mengetahui bahwa mereka telah mengusirku dari negeri yang paling aku cintai, maka tempatkanlah aku di negeri yang paling Engkau cintai,".

Dahulu, Madinah bernama Yatsrib. Lokasinya berada di sebelah utara Makkah dengan jarak 450,4 km. Yatsrib didominasi kaum Bani Qaylah yang kelak menjadi Aus dan Khazraj.

Sejumlah alasan yang melatarbelakangi Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah adalah dakwah di Makkah dianggap kurang berkembang karena penolakan kaum Quraisy. Selain itu, juga ada perintah Allah kepada Nabi agar hijrah.

Teks Khutbah Jumat Amalan Bulan Safar

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، اَلَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Jamaah Jumat Rahimakumullah...

Sebelum mengawali khutbah hari ini, khatib berpesan mari kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Alloh SWT dengan jalan menjauhi segala larangan serta melaksanakan seluruh perintah-Nya.

Sholawat dan salam juga kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat syafaatnya, umat Islam dituntun menuju jalan kebenaran agar kembali ke rabb-nya.

Hadirin sekalian yang kami muliakan...

Tidak terasa, kita saat ini sedang menikmati bulan kedua tahun 1445 H, yakni bulan Safar. Dengan segala kenikmatan yang telah Alloh berikan, seyogyanya kita membalas dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sebagai wujud rasa syukur kepada sang Maha Pencipta.

Rasulullah pernah bersabda:

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ وَفِرَّ مِنْ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ

"Tidak ada adwa, thiyarah, hamah, shafar, dan menjauhlah dari orang yang kena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa," (HR Bukhari dan Muslim).

Pada era dahulu kala, bulan Safar terkenal dengan bulan kesialan. Padahal, tidak ada bulan, hari, ataupun tahun yang bersifat kesialan alias keburukan.

Segala amal perbuatan yang dialami manusia terjadi atas kehendak Alloh SWT disertai berbagai macam pertimbangan. Artinya, tidak benar bahwa bulan Safar termasuk bulan keburukan. Baik atau buruknya sesuatu terjadi tidak lain karena disertai kepentingan dan nafsu manusia sendiri.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh...

Selama bulan safar ini juga terdapat sejumlah amalan yang pahalanya bisa berlipat ganda jika dilakukan dengan penuh rasa keikhlasan. Apa saja itu?

Pertama, setiap kebaikan yang kita lakukan, maka pahalanya akan ditingkatkan sebanyak 10 kali lipat atas kehendak Alloh SWT.

Surah Al-An’am ayat 16 menjelaskan:

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

"Siapa saja yang datang dengan kebaikan, maka ia mendapatkan pahala 10 kali lipatnya,".

Yang kedua adalah amalan bisa bernilai 700 kali jika umat Islam mau menjalankannya. Yaitu memberikan sumbangan untuk perjuangan jihad fi sabilillah.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Siapa saja yang mengirim donasi infak untuk perjuangan jihad fi sabilillah sementara ia sendiri hanya diam di rumah (tidak ikut berangkat berjuang), maka baginya setiap donasi satu dirham mendapatkan pahala 700 dirham," (HR Ibnu Majah dan Al-Mundziri).

Amalan lain yang pahalanya juga bisa berlipat ganda sebanyak 700 kali itu termasuk amal apa saja selama diiringi dengan rasa ikhlas, khusyuk, dan bermanfaat untuk orang lain.

Adapun amalan ketiga ini bisa mencapai 700 kali lipat dan bahkan tidak ternilai apabila senantiasa dikerjakan.

Yakni selalu membaca dzikir ketika akan memasuki pasar. Pada era modern sekarang, pasar bisa berupa swalayan, minimarket, atau mall.

"Siapa saja yang masuk ke pasar lalu membaca dzikir yang artinya:"Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian, Allah Dzat yang menghidupkan dan yang membinasakan, Allah Dzat adalah Yang Maha Hidup yang tidak akan pernah binasa, hanya pada kekuasan-Nya lah kebaikan, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"; maka Allah pastikan bagi orang yang membacanya itu sejuta kebaikan, Allah lebur darinya sejuta keburukan, dan Allah angkat baginya sejuta derajat," (HR al-Hakim).

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah...

Demikianlah sejumlah amalan yang bisa dilakukan selama menjalani bulan safar. Dengan segala rahmat dan hidayah-Nya, semoga amal kebaikan yang kita kerjakan selalu di bawah ridho Alloh SWT serta mendapatkan segala manfaat baik di dunia maupun di akhirat.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani