tirto.id - Bacaan doa haji mabrur merupakan salah satu doa yang bisa dipanjatkan agar ibadah yang dilaksanakan berjalan lancar dan diterima Allah.
Tujuan utama dari pelaksanaan ibadah haji adalah menjadi haji yang mabrur. Meskipun demikian, menjadi haji mabrur bukanlah perkara yang mudah. Seorang jemaah harus memenuhi rukun ibadah haji hingga menampakkan sifat ketakwaan yang lebih seusai ibadah tersebut. Selain berikhtiar, jemaah haji juga seyogyanya membaca doa haji mabrur.
Haji adalah rukun Islam kelima. Menjalankan ibadah haji ke baitullah hukumnya wajib, bagi kaum muslim yang mampu secara fisik dan materi. Allah Swt. menegaskan kewajiban menjalankan ibadah haji dalam Surah Ali Imran ayat 97 sebagai berikut:
"Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, [di antaranya] Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya [Baitullah], maka amanlah dia. [Di antara] kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, [yaitu bagi] orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari [kewajiban haji], maka sesungguhnya Allah Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu pun] dari seluruh alam," (QS. Ali-Imran [3]: 97).
Sama seperti ibadah wajib lainnya, haji memiliki rukun-rukun dalam pelaksanaannya. Rukun-rukun tersebut harus dipenuhi sehingga ibadah haji menjadi sah. Berikut ini rukun pelaksanaan ibadah haji:
- Ihram
- Wukuf di Padang Arafah
- Tawaf ifadah
- Sai
- Tahalul
- Tertib dan urut.
Pengertian Haji Mabrur
Haji mabrur adalah tujuan utama dari pelaksanaan ibadah haji. Haji mabrur dapat dimaknai ibadah haji yang terima Allah Swt. karena tidak ternodai dosa dalam modal maupun pelaksanaannya.
Selain itu, haji mabrur menjadi seorang jemaah menjadi lebih taat kepada Allah Swt. setelah menjalankan ibadah haji di baitullah. Yahya bin Syarf An Nawawi dalam kitab Dar Ihya' At Turots menjelaskan pengertian haji mabrur sebagai berikut:
"Pendapat yang paling kuat dan yang paling terkenal, haji mabrur adalah haji yang tidak ternodai oleh dosa, diambil dari kata-kata birr yang bermakna ketaatan. Ada juga yang berpendapat bahwa haji mabrur adalah haji yang diterima. Di antara tanda diterimanya haji seseorang adalah adanya perubahan menuju yang lebih baik setelah pulang dari pergi haji dan tidak membiasakan diri melakukan berbagai maksiat. Ada pula yang mengatakan bahwa haji mabrur adalah haji yang tidak tercampuri unsur riya’. Ulama yang lain berpendapat bahwa haji mabrur adalah jika sepulang haji tidak lagi bermaksiat. Dua pendapat yang terakhir telah tercakup dalam pendapat-pendapat sebelumnya."
Di sisi lain, haji mabrur bukanlah perkara yang dapat diremehkan untuk tidak dicapai jemaah haji. Haji mabrur mengandung banyak keutamaan, salah satunya amalan yang paling afdal sebagaimana riwayat hadis dari Abu Hurairah sebagai berikut:
“Nabi shallallahu alaihi wa sallam ditanya, 'Amalan apa yang paling afdal?' Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, 'Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.' Ada yang bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi?' Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, 'Jihad di jalan Allah.' Ada yang bertanya kembali, 'Kemudian apa lagi?' 'Haji mabrur,' jawab Nabi shallallahu alaihi wa sallam,” (HR. Bukhari no. 1519).
Contoh keutamaan lain dari haji mabrur adalah jaminan surga. Dalam sebuah riwayat hadis, Rasulullah Saw. pernah bersabda sebagai berikut:
“Tidak ada balasan [yang pantas diberikan] bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR Bukhari).
Terlepas dari keutamaan yang luar biasa, haji mabrur tidak mudah untuk dicapai seluruh jemaah haji. Diperlukan beberapa perkara untuk dapat mencapai haji yang mabrur di antaranya sebagai berikut:
- Menunaikan ibadah haji dengan uang yang halal
- Tidak melakukan perbuatan dosa selama ibadah haji
- Menunaikan syarat, rukun, dan wajib haji. Terlebih memperbanyak sunah-sunah dalam ibadah haji.
- Mampu mengambil hikmah dari pelaksanaan ibadah haji.
Doa Haji Mabrur
Selain melalui jalan ikhtiar, seorang jemaah yang berkeinginan menjadi haji yang mabrur seyogyanya juga berdoa atau memohon kepada Allah Swt. Berikut ini doa haji mabrur yang dapat dilantunkan:
اللهُمَّ اجْعَلْهَا حَاجًا مَبْرُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا
Arab Latinnya:
Allaahummaj-'alhaa hajjan mabruuran wa dzanban maghfuuraan.
Artinya:
"Ya Allah, jadikanlah ia [ibadah] sebagai ibadah haji yang mabrur dan dosa yang diampuni."
Doa haji mabrur di atas diambil dari sebuah hadis yang diriwayatkan dari ayah Muhammad bin Abdurrahman bin Yazid sebagai berikut:
"Aku bersama Abdullah hingga berhenti di Jumrah Aqabah, lalu ia berkata, 'Beri aku beberapa batu', maka aku memberinya tujuh batu, lalu ia berkata padaku 'Ambilkan aku tali kekang unta.' Kemudian dia kembali ke Jumrah Aqabah dan melemparnya dari perut lembah dengan tujuh batu kerikil, sedangkan dia menunggangi untanya sambil bertakbir setiap kali melempar satu kerikil, dan dia mengucapkan, 'Ya Allah, jadikanlah ia [ibadah] sebagai ibadah haji yang mabrur dan dosa yang diampuni.' Kemudian dia berkata, 'Di sini berdiri orang yang diturunkan kepadanya surah Al-Baqarah,'" (HR. Ahmad).
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani