tirto.id - Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menegaskan, investasi sebagai visi masa depan Indonesia tidak boleh mengesampingkan kepentingan Sumber Daya Alam (SDA). Dia setuju apapun investasinya tetap harus memenuhi syarat untuk tidak merusak lingkungan.
"Visi negara itu memelihara alam dan negara. Itu harus ada di visi negara. Termasuk investasi. Kalau dia merusak enggak boleh," kata Laode di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019).
Menurut Laode, sumber daya alam sangatlah terbatas dan harus diwaspadai pemanfaatannya, karena manusia juga membutuhkan alam untuk hidup.
"Jangan berharap oksigen kita cukup kalau hutan kita habisi semuanya," kata dia lagi.
Namun, Laode setuju jika Presiden Jokowi menginginkan investasi yang baik tanpa bermaksud merusak sumber daya alam. Oleh karena itu, pemenuhan regulasi untuk izin tambang dan sebagainya ke depan tetap harus dipatuhi.
Sebelumnya, Walhi mengkritik isi pidato pertama Visi Indonesia yang disampaikan oleh presiden terpilih Joko Widodo. Menurut Walhi, visi Indonesia yang disampaikan Jokowi merupakan kemunduran dalam penanganan masalah lingkungan hidup di periode kedua Jokowi. Walhi menyebut, Jokowi menunjukkan sikapnya yang mulai tidak mendukung isu-isu lingkungan.
Boy mengatakan, tiga tahapan yang dibangun, yakni infrastruktur, SDM, dan investasi saling berkorelasi hanya berfokus pada menggenjot investasi dan ekspor. Jokowi membangun infrastruktur untuk kepentingan investasi. Sementara itu, di bidang SDM, Jokowi membangun masyarakat untuk menjadi pelayan investor.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dhita Koesno