Menuju konten utama

Surya Paloh Soal Isu Tom Lembong Dikrimalisasi: Apes Saja

Surya Paloh berharap kasus Tom Lembong bukan kriminalisasi atau politisasi hukum.

Surya Paloh Soal Isu Tom Lembong Dikrimalisasi: Apes Saja
Ketum Nasdem, Surya Paloh ingin menjadikan perempuan menjadi ketum partainya. Keinginan itu disampaikan Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024). tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, memberi tanggapan atas isu kriminalisasi terhadap Tom Lembong. Jika benar ditangkap karena politisasi, menurut Surya Paloh, Tom Lembong sedang apes. Meski demikian, Surya Paloh berharap bukan hal itu yang terjadi.

"Mudah-mudahan tidak ada. Kalau ada, apes aja," kata Surya Paloh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (1/11/2024).

Surya Paloh juga mencurigai proses penangkapan Tom Lembong yang dilakukan bersamaan pada saat Kejaksaan Agung menelusuri aliran dana Rp920 miliar milik Kepala Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar.

Dia merasa heran karena kasus Tom Lembong tersebut terjadi pada nyaris sepuluh tahun lalu,tapi baru diusut saat ini.

"Enggak ada angin, enggak ada hujan, ada Tom lembong kebijakannya [dianggap] salah 10 tahun yang lalu. Kami juga terkejut itu," kata dia.

Surya Paloh merasa prihatin dengan kondisi hukum di Indonesia yang menurutnya tidak bisa membuat prioritas dalam proses penyelesaiannya. Oleh karena itu, dia berharap agar Kejaksaan Agung lebih berfokus pada proses penyelesaian kasus Zarof Ricar dan kasus hakim yang diduga menerima suap dari Ronald Tannur.

"Saya pikir begitu banyak masalah yang harus kita selesaikan. Prioritas utama kami harapkan kasus yang aktual yang memang perlu kita apresiasi," kata dia.

Walaupun sempat dekat dengan Tom Lembong karena pernah bekerja sama dalam Timnas AMIN pada Pilpres 2024, dia mengungkap tak ada bantuan hukum yang akan diberikan.

"Enggak ada," kata Surya Paloh.

Baca juga artikel terkait KASUS DUGAAN KORUPSI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Hukum
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fadrik Aziz Firdausi