Menuju konten utama
Pilpres 2019

Survei Poltracking: JK Cawapres Terkuat, AHY-Anies-Gatot Bersaing

Berdasar survei terbaru Poltracking, ada 6 kandidat cawapres selain JK yang bersaing ketat. Keenam cawapres itu ialah AHY, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, Ridwan Kamil, Cak Imin dan Khofifah.

Survei Poltracking: JK Cawapres Terkuat, AHY-Anies-Gatot Bersaing
Ilustrasi Kotak suara pemilihan umum. ANTARA News/Ridwan Triatmodjo.

tirto.id - Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru lembaga ini tentang peta elektoral kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pilpres 2019.

Survei itu menyimpulkan, untuk kandidat capres, Joko Widodo dan Prabowo Subianto tetap tak terkejar. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha mengatakan Jokowi dan Prabowo masih menjadi 2 capres terkuat. Kandidat lain hanya memiliki elektabilitas di bawah 3 persen.

Namun, peta persaingan berbeda terdapat pada perebutan posisi cawapres. Survei Poltracking mencatat banyak nama kandidat bersaing ketat pada posisi cawapres. Tapi, untuk posisi ini pun nama Jusuf Kalla (JK) tetap memiliki elektabilitas tertinggi.

Menurut Hanta Yudha, meskipun sudah menyatakan tidak berniat lagi maju sebagai cawapres, JK masih menjadi kandidat terkuat untuk posisi ini.

"Untuk pak JK ini, (elektabilitasnya sebagai cawapres) sangat tinggi, 15 persen," kata Hanta saat merilis hasil survei tersebut di Jakarta, pada Minggu (18/2/2018).

Persaingan ketat ada pada nama-nama kandidat cawapres dengan elektabilitas di bawah JK. Mereka ialah Gatot Nurmantyo dengan elektabilitas 4,2 persen, Anies Baswedan 4,1 persen, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) 3,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,6 persen, Ridwan Kamil 3,0 persen, dan Khofifah 2,4 persen.

Hasil mirip juga muncul pada simulasi yang menyeleksi 28 nama kandidat cawapres. JK tetap unggul dengan elektabilitas 15,9 persen.

Lima kandidat cawapres dengan elektabilitas di bawah JK juga bersaing ketat pada skema simulasi itu meski Gatot Nurmantyo kembali menduduki posisi kedua.

Mereka ialah Gatot Nurmanyo dengan elektabilitas 7,9 persen, AHY 7,6 persen, Anies Baswedan 7,5 persen, Ridwan Kamil 6,1 persen dan Cak Imin 5,2 persen.

Hasil survei mulai berubah pada skema simulasi yang menyeleksi 10 nama kandidat cawapres di luar Jusuf Kalla. Pada hasil simulasi itu, AHY menjadi juara meski dengan keunggulan tipis.

Rincian hasil survei itu ialah, AHY di posisi pertama dengan elektabilitas 12,4 persen, Anies Baswedan 12,1 persen, Gatot Nurmantyo 11,4 persen, Ridwan Kamil 10,4 persen dan Cak Imin 7,0 persen.

Lima kandidat cawapres lainnya, Khofifah Indar Parawansa memiliki elektabilitas 5,5 persen, Sri Mulyani 4,3 persen, Tito Karnavian 2,2 persen, Budi Gunawan 1,3 persen dan Puan Maharani 1,3 persen.

"Di luar nama pak Jusuf Kalla, ada 6 orang yang memiliki margin tinggi dibandingkan nama-nama lain yaitu Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, dan Khofifah Indar Parawansa," kata Hanta.

Survei Poltracking tersebut dilakukan dengan cara stratified multistage random sampling, yakni pemilihan responden berdasarkan provinsi dengan total responden mencapai 1200 orang. Hasil riset diprediksi memiliki margin of error mencapai 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom