tirto.id - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis termuan terbaru elektabilitas tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres). Survei dilakukan periode 3-5 Desember 2023 melalui wawancara via telepon dengan responden sebanyak 1.426 dan tingkat margin of error 2,6 persen serta kepercayaan 95 persen.
Hasil survei menunjukan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih unggul berada di angka 45,6 persen. Selanjutnya diikuti pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 23,8 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 22,3 persen.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyampaikan angka diperoleh Prabowo-Gibran cenderung mengalami peningkatan dibandingkan periode survei Oktober yang hanya berada di 35,9 persen. Kenaikan juga terjadi pada pasangan Anies-Cak Imin dari sebelumnya di Oktober hanya 19,6 persen.
"Sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud mengalami penurunan dibandingkan dengan Oktober 2023 [26,1 persen]," kata Djayadi dalam rilis survei terbarunya: Debat Capres, Netralitas Pemilu, dan Elektabilitas, disiarkan dalam YouTube-nya, Minggu (10/12/2023).
Di sisi lain, LSI mencatat sebanyak 8,3 persen responden belum menjawab, jumlahnya turun dibandingkan Oktober yang sebesar 18,3 persen. Dia menduga sebanyak 18,3 persen tidak menjawab dan belum menentukan pilihannya tersebut banyak pindah ke Prabowo-Gibran.
“Sebagian dari kenaikan Prabowo itu berasal dari penurunan suara Ganjar. Sementara Aneis tidak mendapatkan dampak negatif dari kenaikan suara Prabowo malah mengalami kenaikan,” kata dia.
Dia menuturkan, ada beberapa alasan responden memilih pasangan capres-cawapres. Untuk Anies-Cak Imin sendiri yang menonjol adalah ingin perubahan sebanyak 12,2 persen. Diikuti faktor-faktor lainnya seperti paling mampu memimpin 8,7 persen dan berpengalaman 8,4 persen.
Sedangkan alasan responden alasan memilih pasangan Prabowo-Gibran adalah soal paling mampu memimpin 11,7 persen, tegas, berani dan berwibawa 9,1 persen, dan suka saja 8,6 persen
Kemudian alasan memilih pasangan Ganjar-Mahfud sama dengan alasan memilih Prabowo Gibran, yaitu paling mampu memimpin 12,3 persen, suka aja, 9,2 persen, dan mengerti apa yang diinginkan rakyat 6,5 persen.
“Jadi ada kesamaan antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud dan perbedaannya mencolok dengan Anis-Muhaimin yaitu soal perubahan," kata dia.
“Jadi masyarakat tampaknya masih membelah tiga pasangannya menjadi dua bagian. Pasangan yang melanjutkan kepemimpinan sekarang dan pasangan yang akan melakukan perubahan,” kata dia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz