tirto.id - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, teranyar menunjukkan keperkasaan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Anies meraih 39,7 persen.
Hal itu dipaparkan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei bertajuk Pilkada di Provinsi Jakarta: Siapa Unggul di Jakarta? Rematch Anies Vs Ahok dan Potensi Munculnya Kuda Hitam, yang disiarkan secara langsung melalui akun YouTube Indikator Politik Indonesia, Kamis (25/7/2024).
Berdasarkan simulasi top of mind survei itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menempati posisi kedua, yakni meraih 23,8 persen, dan Ridwan Kamil hanya memperoleh 13,1 persen.
Tingkat keterpilihan sejumlah nama lain tercatat masih berada di bawah angka 2 persen. Misalnya, Eks Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini hanya meraih 1,4 persen dan Menteri BUMN Erick Thohir 1,1 persen.
Sementara nama lainnya masih berada di bawah 1 persen. Di antaranya, Erwin Aksa, Ahmad Sahroni, Heru Budi Hartono, Uya Kuya, Kaesang Pangarep, Sandiaga Salahuddin Uno, Raffi Ahmad, Mardani Ali Sera, Sri Mulyani Indrawati, Ahmad Syaikhu, Dharma Pongrekun, dan Dede Yusuf.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga hanya memiliki tingkat keterpilihan 0,1 persen. Angka itu sama dengan figur lainnya, yaitu Charles Honoris, Ahmad Riza Patria, Eko Patrio, Rahayu Saraswati, Ahmed Zaki, dan Andika Perkasa.
Sementara itu, 16,1 persen responden menjawab tidak tahu alias belum menentukan pilihan. Angka ini diraih dengan pertanyaan seandainya pemilihan langsung Gubernur Jakarta diadakan hari ini, siapa yang bapak/ibu pilih.
"Ini menarik kalau lihat dari simulasi top of mind yang tidak memberikan jawaban secara spontan cuman 16,1 persen relatif kecil. Sebagian besar warga Jakarta sudah punya pilihan secara spontan," kata Burhanuddin.
Ia menyebut kemungkinan adanya kuda hitam di luar nama Ahok dan Ridwan Kamil pun relatif kecil. Sebab, waktu pelaksanaan Pilkada 2024 sudah makin dekat.
"Di luar tiga nama kemungkinan muncul kuda hitam di luar Ahok atau Ridwan Kamil sepertinya kecil, waktunya makin dekat, sementara tidak mudah menaikkan elektabilitas di Jakarta," tutur Burhanuddin.
Survei Indikator ini dilaksanakan pada 18-26 Juni 2024. Sebanyak 800 responden yang tinggal di Jakarta terlibat dalam survei ini melalui metode wawancara. Metode yang digunakan yakni simple random sampling. Margin of error survei sebanyak 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang