tirto.id - Zina merupakan salah satu perbuatan dosa yang dibahas dalam Al-Quran. Di antara ayat Al-Quran tentang larangan zina tertuang dalam surat Al-Isra ayat 32.
Zina adalah hubungan persetubuhan antara pria dan wanita yang belum terikat perkawinan secara sah menurut agama.
Perzinaan muncul saat pria atau wanita tersebut memiliki hasrat seksual, lalu saling melampiaskan nafsu tanpa terlebih dahulu terikat melalui perkawinan yang disyariatkan oleh Islam.
Allah SWT memperingatkan bahwa zina merupakan perbuatan buruk dan keji. Firman Allah SWT tersebut ditemukan dalam Al Quran pada surah Al Isra ayat 32.
Dikutip dari ulasan di laman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), isi kandungan surat Al Isra ayat 32 tidak langsung membicarakan zina sebagai objek firman-Nya.
Dalam kandungan surat Al Isra ayat 32, Allah SWT justru langsung melarang manusia melakukan perbuatan maupun tindakan yang mengarah pada perzinaan.
Hal inilah yang membuat ayat larangan mendekati zina melahirkan sejumlah penafsiran di kalangan ulama dan cendekiawan muslim.
Di bawah ini akan dibahas mengenai surat Al Isra ayat 32 beserta artinya, hukum bacaan Al Isra ayat 32, tafsir surat Al Isra ayat 32, serta tajwid Al Isra ayat 32.
Bacaan Surah Al Isra ayat 32 Arab, Latin, Terjemahan
Berikut ini bacaan surah Al-Isra ayat 32 dalam bahasa arab dan latin beserta artinya:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Bacaan latin: Wa lā taqrabuz-zinā innahū kāna fāḥisyah(tan), wa sā'a sabīlā(n).Artinya: Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk. (QS Al Isra (17): 32).
Tafsir dan Kandungan Surat Al Isra Ayat 32
Makna "mendekati perbuatan zina" dalam surat Al Isra ayat 32 ialah melakukan perbuatan yang bisa mengarah ke perzinaan.
Bentuknya bisa apa pun yang berpotensi meningkatkan gairah seksual. Misalnya pergaulan bebas, menonton film porno, tayangan tv yang mengundang birahi, dan lain sebagainya.
Menurut Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam kitab Safwah al-Tafasir fi Al-Qur'an Al-Karim (2001), tafsir surat Al Isra ayat 32 adalah larangan mendekati zina tersebut lebih mendalam maknanya dibandingkan melarang perbuatan zina secara langsung.
Isi kandungan surat Al Isra ayat 32 maksudnya larangan mendekati zina mencakup apa pun bentuk "pemanasan" yang mengajak hati pelakunya berbuat mesum. Aktivitas saling berpegangan tangan, mengecup, melihat, meraba, dan lainnya di antara pria dan wanita non-mahram jelas dilarang.
Pendapat ini sejalan dengan kaidah ushul al fiqh yaitu sadd al-zara'i, yang bermakna larangan mengerjakan segala perbuatan yang menjadi sarana menuju keharaman, demi mencegah bahaya dan kerusakan.
Dikutip laman Qur'an Kemenag, dalam tafsir surat Al Isra ayat 32 Allah SWT melarang para hamba-Nya mendekati perbuatan zina yang alasannya disebut pada akhir ayat, yakni karena zina benar-benar perbuatan yang keji yang mengakibatkan banyak kerusakan, di antaranya:
- Dapat merusak garis keturunan, seperti keraguan terhadap keturunan seseorang, memicu masalah perceraian dan kesulitan hukum bagi anak, serta bisa mengganggu pertumbuhan jiwa anak dan menghancurkan tatanan kemasyarakatan.
- Keadaan di mana kehormatan tidak dijaga dapat menimbulkan kegoncangan dan kegelisahan dalam masyarakat, terilustrasi dari banyaknya pembunuhan yang disebabkan oleh tindakan zina.
- Zina bisa mengganggu ketenangan hidup berumah tangga dengan mencemarkan nama baik seseorang di masyarakat, mengakibatkan ketidakharmonisan antara suami istri.
- Zina dapat menghancurkan hubungan suami istri dan menodai peran penting istri dalam membina kesejahteraan rumah tangga.
- Perzinaan juga dapat menyebabkan penyebaran penyakit kelamin seperti sifilis dan AIDS, merugikan kesehatan dan bahkan mengancam kehidupan manusia.
Ayat ini mengandung larangan berbuat zina dan isyarat akan perilaku orang-orang Arab Jahiliah yang berlaku boros. Perzinaan adalah penyebab keborosan.
Hukum Tajwid Surah Al Isra ayat 32
Berikut sejumlah hukum bacaan dan tajwid surat Al-Isra ayat 32:
1. Mad Thabi'i
Lafaz وَلَا masuk ke dalam hukum mad thabi'i karena huruf lam berharakat fathah diikuti alif. Begitu pula dengan lafazh كَا ,فَا, سَا, dan سَبِي di huruf selanjutnya, sehingga dibaca panjang sepanjang dua harakat.2. Qalqalah Sughra
Lafaz تَقْرَبُوا termasuk qalqalah sughra karena huruf qaf berharakat sukun.3. Alif Lam Syamsiyah
Lafaz بُوا الزِّنَا masuk ke dalam alif lam samsiyah. Terdapat lam bertemu huruf syamsiah (zai). Alif lam tidak dibaca, sehingga langsung menuju huruf zai.4. Mad Jaiz Munfashil
Lafaz الزِّنَا adalah mad jaiz munfashil dengan adanya mad thabi'i bertemu hamzah di lafal berbeda. Penggalan ini dibaca panjang antara 2 hingga 5 harakat.5. Ghunnah
Lafaz إِنَّ dibaca sesuai hukum ghunnah karena ada huruf nun bersyaddah. Huruf nun dibaca dengan didengungkan 2 sampai 3 harakat.6. Mad Silah Qasirah
Lafaz إِنَّهُ termasuk mad silah qasirah. Cara bacanya dipanjangkan dua harakat atau satu alif.7. Mad Wajib Muttasil
Lafaz َسَاءَ merupakan mad wajib muttasil dengan adanya mad thabi'i bertemu hamzah dalam satu kata (lafaz).8. Mad Iwad
Lafaz سَبِيلًا termasuk ke dalam mad iwad karena ditemukan fathah tanwin pada waqaf (berhenti).Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Dhita Koesno