tirto.id - PNM Liga Nusantara secara resmi berakhir dengan Sumut United FC sebagai juara pertandingan. Setelah berhadapan dengan Tornado FC, Sumut United FC unggul dengan skor 4 - 1.
Tim asal Sumatera Utara ini memboyong tiket promosi menuju liga 2 bersama dengan hadiah sebesar Rp500 juta dari PNM. Sementara itu, sebagai runner up, Tornado FC ikut serta mendapatkan promosi ke liga 2 dengan memboyong uang senilai Rp300 juta.
Pada babak perebutan juara ketiga, Persiba Bantul memenangkan pertandingan melawan PSGC Ciamis dan sukses mengamankan posisi sebagai 3rd runner up yang membawa pulang hadiah Rp150 juta.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi mengatakan ajang PNM Liga Nusantara menjadi bukti dukungan PNM bagi olahraga Indonesia. Selain itu, dukungan pada sepak bola merupakan langkah PNM untuk merangkul aspek paling dekat dengan nasabah.
“Inilah olahraga yang paling dekat dengan nasabah kami, dengan keluarga kami,” kata Arief saat ditemui usai pertandingan di Indomilk Arena Stadiun, Tangerang, Kamis (27/2).
Arief mengatakan, dari tim yang bertanding pada final PNM Liga Nusantara sebagian merupakan keluarga dari nasabah. Dari Sumut United FC, Arief menyebut ada empat pemain yang merupakan anak dari nasabah PNM. Sedangkan Tornado FC mempunyai dua pemain yang berasal dari keluarga PNM.
“Ini membuktikan bahwa kami enggak salah terlibat dalam event ini. Dan ini memang olahraga yang paling dekat dengan masyarakat,” tegasnya.
Selanjutnya, Arief mengatakan bahwa PNM Liga Nusantara telah mengamankan promosi untuk klub yang keluar sebagai juara naik ke liga 2. Dukungan ini, kata Arief, ditujukan untuk mengembangkan bibit-bibit potensial.
“Dan kamu juga sudah bisa menaikkelaskan beberapa klub untuk naik ke liga 2 yang saat ini difasilitasi oleh kakak kamu di Holding Ultra Mikro, yaitu Liga 2 Pegadaian. Ini bagian bentuk kami setelah melihat ternyata pemain-pemain ini banyak dari keluarga nasabah. Kenapa enggak kami mulai menginventarisir bibit-bibit dari bawah?” jelasnya.
Arief menyampaikan, 176 pertandingan PNM Liga Nusantara yang telah bergulir menjadi perantara bagi PNM untuk mempromosikan produk nasabah PNM. Pasalnya, tak hanya dibuka booth dari produk UMKM nasabah PNM selama pertandingan, Arief meyakini bahwa keberhasilan PNM Liga Nusantara akan memberikan nilai tambah ekonomi bagi nasabah.
“176 pertandingan dapat kami manfaatkan sebagai media dan sarana promosi, dan penjualan produk dari nasabah-nasabah. Besok kalau ada di Sumut, ibu-ibunya bisa jualan nanti, mama-mama kalian bisa jualan. Ini membuktikan bahwa dari olahraga pun ada economic value yang bisa kita create di situ,” tuturnya.
Dalam memanfaatkan celah ini, Arief mengatakan, para juara dapat meningkatkan penjualan produk yang berkaitan dengan PNM Liga Nusantara. Misalnya, kata Arief, merchandise dari Sumut United FC.
Untuk memberikan dukungan lebih, PNM juga memberikan beasiswa sekolah sepak bola bagi keluarga nasabah PNM selepas pertandingan PNM Liga Nusantara.
Dengan demikian, Arief berharap, ajang PNM Liga Nusantara dapat memberikan nilai tambah terhadap partisipasi PNM untuk pengembangan olahraga Indonesia, khususnya sepak bola. Jika mendapatkan kesempatan mendatang, Arief memastikan PNM akan kembali memberikan dukungan penuh.
“Harapan kami ada nilai tambah atas partisipasi kami ini untuk pengembangan olahraga sepak bola dan olahraga lainnya,” tukasnya.
Sebagai informasi, top scorer jatuh kepada Ali Mashori (Persekabpas Pasuruan) yang sukses mencetak 14 gol dalam 17 laga permainannya. Pemain terbaik U-20 diberikan kepada Fahri Akbar Romadon (Tornado FC) dan pemain terbaik U-23 adalah M Alvin Dwiguna (Waanal Brother FC), dan Yanuar Baehaki (Tornado FC) keluar sebagai best player.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis