tirto.id - Sebuah penelitian melaporkan bahwa kucing dapat terinfeksi virus SARS-CoV-2 atau dikenal dengan COVID-19 dan menularkannya kepada sesama kucing.
Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal NEJM, dan dilakukan terhadap tiga kucing domestik yang telah diinokulasikan dengan virus pada hari ke-0.
Selanjutnya, tiga kucing tersebut masing-masing digabungkan dengan seekor kucing lain untuk mengetahui kemungkinan penularan melalui kontak langsung.
Sementara itu, tes spesimen swab melalui hidung dan dubur juga dilakukan setiap harinya untuk menilai perkembangan penularan virus COVID-19 pada kucing.
Pada hari pertama, dua dari tiga kucing telah terinfeksi COVID-19 setelah dideteksi menggunakan tes swab melalui hidung. Pada hari ketiga, ketiga kucing terbukti terinfeksi virus.
Virus tersebut masih terdeteksi hingga hari kelima dan pada hari keenam, virus hanya terdeteksi di dua dari tiga kucing tersebut.
Sejak hari pertama pula, kucing-kucing tanpa infeksi juga digabungkan dengan kucing yang diinokulasi.
Dua hari kemudian, salah satu kucing tanpa infeksi terdeteksi virus melalui tes swab spesimen hidung. Pada hari kelima, keseluruhan kucing dinyatakan terinfeksi.
Lebih lanjut, tidak ada satupun kucing yang menunjukkan gejala seperti suhu tubuh yang tidak normal, penurunan berat badan, atau konjungtivis, meski telah terbukti terinfeksi COVID-19.
Di sisi lain, CDC melaporkan bahwa Coronavirus tipe lain dapat menyebar dari hewan ke manusia meskipun jarang terjadi. Hal ini pun dapat berlaku pada virus yang menyebabkan pandemi COVID-19 hari ini.
Hingga saat ini, CDC mengatakan bahwa belum ada bukti bahwa hewan memainkan peran penting dalam penyebaran virus SARS-CoV-2 ini.
Hingga saat ini, risiko penyebaran hewan yang positif COVID-19 kepada manusia pun dianggap rendah.
CDC juga menyatakan ada kemungkinan bahwa virus dapat ditularkan dari manusia kepada hewan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kasus seekor harimau di kebun binatang New York yang terinfeksi COVID-19 beberapa waktu yang lalu.
Para petugas kesehatan yang memeriksa harimau itu mengatakan bahwa kucing besar tersebut menderita penyakit pernafasan, bersama dengan macan dan singa lain dalam kebun binatang itu.
Para petugas kesehatan juga percaya bahwa virus COVID-19 tersebut ditularkan oleh para karyawan kebun binatang yang terinfeksi.
Nature menyebutkan, musang bisa menjadi hewan yang rentan terhadap infeksi virus ini. Di sisi lain, para peneliti juga menyarankan bahwa musang dapat dijadikan hewan untuk pengujian vaksin dan obat-obatan potensial.
Sementara itu, anjing disebutkan menjadi hewan yang kurang rentan terhadap infeksi COVID-19.
Para peneliti menyuntik lima anjing muda dengan SARS-CoV-2 dan menemukan dua viral load yang diekskresikan dalam kotoran mereka, tetapi tidak ada yang mengandung virus menular.
Investigasi serupa juga dilakukan terhadap babi, ayam, dan bebek, dan ditemukan tidak ada viral load pada hewan yang sengaja diinokulasi dengan virus.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno