tirto.id - Status Gunung Gede hari ini menjadi sorotan warganet dan viral di media sosial usai gempa bumi berkekuatan 4,1 magnitudo mengguncang wilayah Bogor pada Kamis (10/4/2025) pukul 22.16 WIB. Lantas, apakah Gunung Gede masih aktif dan benarkah pendakian ditutup?
Pusat gempa bumi di Bogor tadi malam terletak di Tenggara Kota Bogor, pada koordinat 6.62 LS dan 106.80 BT berjarak 2 km Tenggara Kota Bogor. Menurut laporan BPBD Kota Bogor, peristiwa tersebut telah mengakibatkan kerusakan ringan hingga sedang pada beberapa bangunan di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Barat, salah satunya di perumahan Bogor Nirwana Residence.
Keterkaitan di Bogor dengan aktivitas Gunung Gede mulai mencuat di media sosial lantaran warganet khawatir dengan fakta bahwa lokasi gunung api tersebut paling dekat dari pusat gempa bumi. Perbincangan tersebut semakin hangat karena dihubungkan dengan kabar ditutupnya pendakian Gunung Gede.
Apakah Gunung Gede Masih Aktif?
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang dirilis pada hari ini (11/4/2025) melalui laman resminya melaporkan analisis geologi kejadian gempa bumi Bogor Kamis (10/4/2025). Pada laporan tersebut disebutkan bahwa Gunung Gede merupakan gunung api aktif yang saat ini berstatus level 1 atau normal.
“Gunung api yang terdekat dengan pusat gempa bumi adalah G. Gede. Badan Geologi memantau secara menerus aktivitas G. Gede dan pada saat ini tingkat aktivitas G. Gede pada level 1 (Normal),” tulis PVMBG dalam laporannya.
PVMBG juga menjelaskan bahwa mereka akan melaporkan kepada publik apabila ada informasi terkait dengan aktivitas Gunung Gede. Sebelumnya, pada 1 April 2025, Gunung Gede sempat dikabarkan mengalami peningkatan gempa vulkanik.
“Pada tanggal 1 April 2024 pada pukul 00.00–06.00 WIB terjadi peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) hingga mencapai 21 kejadian. Seperti diketahui rata-rata kejadian Gempa Vulkanik Dalam Gunung Gede pada periode 1–31 Maret 2025 hanya 0–1 kali per hari,” tulis PVMBG dalam laporannya, (1/4/2025).
Selanjutnya pada 2, April 2025 kegempaan Gunung Gede mengalami penurunan kembali dan hanya merekam 1 kali Gempa Tornillo hingga 6 April 2025 pukul 06.00 WIB, Gempa Vulkanik Dalam (VA) tidak terekam kembali. Berdasarkan analisis tersebut, status Gunung Gede hingga saat ini masih ditetapkan pada level 1 atau normal.
Benarkah Pendakian Gunung Gede Ditutup?
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah menutup pendakian Gunung Gede-Pangrango selama tiga bulan terakhir. Menurut jadwal awal, pendakian akan kembali dibuka pada 3 April 2025.
Namun, meski Gunung Gede saat ini masih berstatus normal, pihak TNGGP memperpanjang penutupan hingga 7 April 2025. Terakhir, jadwal penutupan pendakian kembali diperpanjang hingga 13 April 2025.
"Berdasarkan surat dari Badan Geologi dan arahan Menteri Kehutanan, kami memperpanjang penutupan pendakian ke Gunung Gede dan Pangrango meski statusnya normal, guna menghindari hal yang tidak diinginkan, termasuk menjaga keselamatan masyarakat khususnya pendaki," kata Kepala Balai Besar TNGGP, Adhi Nurul Hadi, dikutip Antara, Selasa (8/4/2025).
Adhi menjelaskan, para pendaki yang sudah mendaftarkan diri secara online bisa melakukan perubahan jadwal. Selain itu, pendaki juga bisa mengajukan pengembalian uang yang akan mulai diproses dalam beberapa hari ke depan.
Selama penutupan diperpanjang, Adhi menjelaskan akan ada puluhan petugas akan berpatroli untuk memantau dan mengantisipasi pendaki ilegal. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk mementingkan keselamatan dengan tidak melakukan pendakian ilegal.
"Kami mengimbau masyarakat dan pendaki mematuhi larangan tersebut, karena untuk keselamatan bersama, dengan tidak melakukan pendakian ilegal apalagi mendekati Kawah Wadon," ucapnya.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Elisabet Murni P