tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis pendapatan negara dari pajak akan semakin meningkat di 2019. Keyakinan itu, kata dia, berkaca pada penerimaan pajak di sektor manufaktur yang masih double digit pada tahun 2018.
Oleh karena riwayat penerimaan pajak di 2018 tinggi, maka Sri Mulyani yakin di 2019 bisa lebih tinggi lagi.
"Itu continue double digit two years. Tahun 2017 naik 18 persen tahun lalu 11 persen. Agak lebih rendah tapi tetap double digit dan masih di atas pertumbuhan ekonomi RI," kata dia dalam diskusi Economic Outlook, di Java Ballroom Hotel Westin, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).
Selain pendapatan pajak dari sektor infrastruktur, kata dia, ada pula sektor perdagangan yang melonjak tinggi di tahun 2017. Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan pajak di sektor perdagangan mencapai 25 persen.
"Kemudian industri jasa keuangan itu [pertumbuhan] growth-nya mendekati 12 persen dan pertambangan kita recover karena growth penerimaan pajak kita bahkan tumbuh 51 persen, even pertanian juga tumbuh 21 persen," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan, semua penerimaan adalah gambaran dari kegiatan ekonomi yang ada. Pajak termasuk bea dan cukai hanya sebagai instrumen.
"Kami menggunakan instrumen ini untuk menciptakan iklim investasi yang baik," kata dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto