Menuju konten utama
Proyeksi IMF

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia 2023 Menjadi Sedikit Lebih Baik

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, proyeksi IMF yang menaikkan proyeksi pertumbuhan menggambarkan ekonomi yang tadinya berat sedikit akan ringan.

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia 2023 Menjadi Sedikit Lebih Baik
Kunjungan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Cikarang Dry Port (CDP), Jumat (27/1/2023). (Tirto.id/Hanif Reyhan Ghifari)

tirto.id - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,7 persen jadi 2,9 persen pada tahun ini. Proyeksi itu terkait kebijakan zero COVID dan pembukaan kembali perekonomian China.

Merespon itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, proyeksi pertumbuhan ke atas tersebut menggambarkan bahwa ekonomi yang tadinya berat sedikit akan ringan. Ini menjadi pertanda ekonomi global tidak seburuk dibayangkan.

"Ini terkait perekonomian di Amerika dan Eropa serta di China yang membuka pengetatan. Memberikan satu harapan bahwa perekonomian dunia di 2023 menjadi sedikit lebih baik," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK, di Kantornya, Jakarta, dikutip Rabu (1/2/2023).

Sri Mulyani mengamini membaiknya prospek ekonomi di China terkait penghapusan kebijakan nol-COVID diperkirakan akan mengurangi risiko perlambatan ekonomi global yang lebih dalam.

Bendahara negara itu menuturkan, tekanan global memang mulai mereda di tiga bulan terakhir tahun 2022, meski demikian tetap ada risiko global yang perlu dicermati pemerintah. Hal ini untuk mengantisipasi dampaknya terhadap perekonomian global.

Seperti pada tekanan inflasi global yang terindikasi mulai berkurang, namun masih tetap di level tinggi seiring masih tingginya harga energi dan pangan, berlanjutnya gangguan rantai pasokan, serta masih ketatnya pasar tenaga kerja terutama di AS dan Eropa.

Sejalan dengan itu kondisi inflasi yang tinggi, pengetatan kebijakan moneter di negara-negara maju diperkirakan mendekati titik puncaknya dengan suku bunga yang masih akan tetap tinggi di sepanjang 2023.

Sementara itu, kepastian pasar keuangan global juga mulai berkurang, sehingga berdampak positif pada negara berkembang dengan meningkatnya aliran modal global dan berkurangnya tekanan pelemahan nilai tukar.

"Ini berarti akan menimbulkan dampak kepada kita. Di satu sisi bahwa Indonesia estimasinya di 2023 4,8 persen. Beberapa lembaga internasional menyebutkan antara 4,7-5,3 persen," katanya.

Dalam laporannya, IMF telah merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,8 persen di tahun ini. Proyeksi ini turun dibandingkan perkiraan sebelumnya yang diprediksi akan sebesar 5 persen.

Sayangnya IMF tidak memerinci alasan pemangkasan tersebut. Akan tetapi, IMF menyatakan ketidakpastian perekonomian global masih akan terasa pada tahun ini.

"Kami melihat bawah momentum pemuluhan di 2023 masih sangat kuat," katanya.

Sri Mulyani pun memastikan, bersama otoritas keuangan lainnya yakni Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan terus memperkuat koordinasi dan tetap menjaga kewaspadaan terhadap perkembangan risiko global.

"Dalam merespons potensi riisko yang kemungkinan terjadi di depan, dalam hal ini, kami akan terus menyiapkan coordinated response dalam memitigasi risiko-risiko yang muncul dari kondisi pemburukan ekonomi global dan dalam menjaga stabilitas sektor keuangan domestik," jelasnya

Baca juga artikel terkait IMF atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin